Alasan Pertamina Memangkas Jatah BBM Bersubsidi
Langkah tegas yang diambil oleh Pertamina (Persero) untuk memangkas jatah harian BBM subsidi termasuk bensin premium di 5.000 lebih SPBU di Indonesia karena jatah premium saat ini tinggal 29% dan harus sampai akhir tahun ini. Jika dihitung secara rata-rata, seharusnya kebutuhan selama 4 bulan harus tersedia 33% dari kuota 2014.
Ali Mundakir sebagi Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, mengatakan "Kalau premium itu saat ini tinggal 10 juta kilo liter (KL), dibagi sekarang ini masih 136 hari lagi atau harus cukup sampai 31 Desember 2014. Sedangkan solar hanya tersedia 5,5 juta KL,"
Stok subsidi BBM yang sedikit diprediksi tidak akan cukup sampai 31 Desember 2014, oleh karena itu Pertamina mengambil langkah untuk pemangkasan jatah BBM subsidi di setiap SPBU hingga 20%."Yang kita kurangi semua SPBU terutama SPBU yang berada diwilayah barat seperti Jawa hingga Sumatera yang konsumsi BBM subsidinya paling tinggi," jelasnya.
Ali menjelaskan, jatah BBM subsidi yang ditetapkan hanya 46 juta kilo liter tahun ini kurang, mengingat terus meningkatnya konsumsi BBM subsidi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Kurang dong (hanya 46 juta KL), kami kan mengusulkan 48 juta KL, bahkan 48 juta KL itu tetap harus ada pengendalian BBM subsidi, karena setiap pertumbuhan ekonomi membutuhkan energi," tutupnya.