Batubara Indonesia Masih Ada Momentum Untuk Bangkit
Miner’s Life – Sektor batubara memang sudah tidak lagi berada dalam masa keemasannya. Namun bukan berarti sektor ini tidak bepeluang membaik. Bagi emiten batubara dalam negeri, sektor ini masih memiliki momentum kuat untuk bangkit.
Betrand Raynaldi selaku analis KDB Daewoo Securities Indonesia dalam risetnya, Senin (22/9), menjelaskan, dia tidak merubah pandangannya terhadap industri batubara. Karena pada dasarnya industri batubara dan pertambangan batubara masih dalam proses penyesuaian dengan penurunan baik itu dari segi harga maupun permintaan.
Nah, soal permintaan inilah yang justru menjadi sentimen positif bagi industri batubara. "Salah satu perkembangan dari China cukup menggembirakan," imbuh Betrand.
China belum lama ini memutuskan untuk melarang impor batubara berkualitas rendah mulai 1 Januari 2015 mendatang. Batubara dengan kandungan kadar abu melebihi 40% dan sulfur 3% akan dilarang masuk ke negara tersebut.
Sementara, Indonesia memiliki kandungan batubara dengan kategori kualitas rendah. Kadar batubara Indonesia masih memiliki kandungan abu dan sulfur di bawah angka toleransi yang diberlakukan China.
Setidaknya, kualitas batubara Indonesia masih lebih baik dibanding kualitas batubara Australia. Dengan pemberlakuan aturan tersebut, Australia dapat kehilangan permintaan 25 juta ton dari China. "Nah, permintaan 25 juta ton itu bisa digantikan dengan batubara dari Indonesia," pungkas Betrand.