Harmoni Services Sukses Kembangkan Rig Offshore
Selama ini, rig masih berasal dari luar negeri. Padahal, perusahaan patungan Indonesia dan Singapura yaitu PT Harmoni Services, sejak tahun 2009 telah membuat 5 rig yang seluruhnya diekspor.
Menurut Direktur Utama PT Harmoni Services, Said Abdurrahman, rig yang dibangun oleh perusahaannya terutama digunakan untuk di laut (offshore rig). Harga tiap unit rig mencapai US 205 juta.
Namun, sayangnya, hingga saat ini belum ada perusahaan migas di Indonesia yang memesan rig buatan dalam negeri ini.
“Kami sudah menawarkan ke sejumlah perusahaan minyak, semoga mendapatkan hasil,” katanya pekan lalu.
Said menjelaskan, 70% SDM yang mengerjakan pembuatan rig berasal dari Indonesia. Sedangkan sisanya merupakan tenaga asing.
Dalam kesempatan itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro, Sesditjen Migas Heri Poernomo dan Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas M. Hidayat mengunjungi pabrik pembuatan rig tersebut di Tanjung Pucang, Batam, Rabu (14/5). Dirjen Migas menyampaikan apresiasinya atas upaya yang dilakukan PT Harmoni untuk membuat rig berstandar internasional.
Dirinya mengingatkan agar perusahaan tersebut meningkatkan sosialisasinya ke perusahaan migas di dalam negeri, perguruan tinggi dan sekolah serta masyarakat luas. Dengan demikian diharapkan masyarakat luas dapat mengetahui bahwa perusahaan dalam negeri juga mampu membuat rig yang bermutu.
Sebagai informasi, rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak gas bumi atau deposit mineral bawah tanah. Ciri utama rig adalah adanya menara yang terbuat dari baja yang digunakan untuk menaik-turunkan pipa-pipa tubular sumur.
Menurut tempat beroperasinya, rig ada dua macam yaitu rig darat (land-rig) untuk operasi di daratan dan rig laut (offshore-rig) untuk operasi di atas permukaan air (laut, sungai, rawa-rawa, danau atau delta sungai).