Jokowi Meminta Kontraktor Tiongkok Harus Perbaiki pembangunan PLTU
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat kesempatan menyampaikan ide-ide dan masukannya terhadap 300 pengusaha di Beijing. Salah satu yang menjadi pesan Jokowi adalah, agar investor Tiongkok meningkatkan kualitas pembangkit listrik yang mereka bangun di Indonesia. Jokowi mengatakan, kerjasama Tiongkok dengan Indonesia sudah lama terbangun, namun masih ada masalah di sisi kualitas.
"Saya harus ngomong apa adanya, harus diperbaiki. Kesalahannya ada di dua dunia usaha, yang di sini maupun yang di Indonesia. Saya berikan contoh power plant (pembangkit listrik). Kualitas yang sekarang ada, yang sudah dibangun, itu kualitasnya, kualitasnya kurang baik. Kurang baik. Ini yang harus diperbaiki," ungkap Jokowi dalam pertemuan 'Indonesia-China, Trade, Investment, and Economic, HOTEL Kempinski, Beijing, seperti dikutip dalam detik.com baru-baru ini.
Jokowi menegaskan, peningkatan kualitas terhadap kontraktor Tiongkok dalam membangun pembangkit listrik terutama Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), harus diperbaiki. Ia beralasan, beberapa tahun ke depan Indonesia membutuhkan banyak pembangunan PLTU untuk mengejar target pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt (MW).
Jokowi juga berpesan kepada pengusaha Indonesia, untuk meminta produk yang berkualitas dari Tiongkok. Selama ini, Jokowi tak bisa memungkiri, dari pelaku usaha di Indonesia juga membeli produk yang kualitasnya rendah, padahal di Tiongkok banyak produk yang berkualitas baik.
"Karena saya tahu memang produknya di sini banyak yang baik. Tetapi kadang-kadang, yang di Indonesia juga minta yang tidak baik. Tetapi dibayar dengan harga yang baik. Ini yang enggak benar," katanya.