Miner's Life – Jakarta, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan melakukan pengembangan bisnisnya dengan memperkuat bisnis sebagai independent power producers (IPP), gasifikasi batubara dan pencairan batubara.
Joko Pramono, Sekretaris Perusahaan PTBA mengatakan, sejak tahun 2012 yang lalu pihaknya sudah memprediksi bahwa harga komoditas di pasar ekspor akan turun. Karena itu, perseroan sudah menyiapkan beberapa cara untuk menambah nilai batubara agar menjadi pendapatan baru.
Joko menjelaskan, akhir tahun 2012 yang lalu, PTBA telah mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 3×10 megawatt (MW) di Tanjung Enim, yang berada di Mulut Tambang.
“Produksi listrik dari mulut tambang ini untuk memenuhi keperluan internal di lokasi tambang,” katanya. Sebelumnya PTBA memakai listrik PLN, namun dengan memproduksi listrik sendiri dipastikan ongkos produksi energi sekitar 30% bisa kami control.
Joko mengungkapkan, di tahun 2014 PTBA resmi masuk ke bisnis IPP dengan mendirikan PLTU 2×110 MW di Tanjung Enim. Meski pembangkit itu sudah dibangun, hingga kini produksi listriknya belum terkoneksi ke dalam sistem kelistrikan PLN.
Namun, tambahnya, pada semester I-2015, listrik sebanyak 2×100 MW itu akan mulai mengalir ke jaringan milik PLN. Adapun pasokan batubaranya sebanyak 1-1,5 juta ton per tahun.
PTBA yang sudah memenangkan tender pembangunan PLTU Mulut Tambang Sumatera Selatan Unit 8 berkapaistas 2×620 MW, pada semester I-2015 ini akan segera memastikan financial close.
Sumber foto:www.energitoday.com
Trending Now
