Pemerintah Konsisten Hapus Susisdi BBM
Miner’s Life – Jakarta, Penetapan melepas subsidi BBM sejak 1 Januari 2015 yang dilakukan oleh pemerintah ternyata masih mejadi polemik di kalangan aggota DPR RI. Seperti dilakukan anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi dalam rapat kerja bersama Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hari ini di Jakarta.
"Tolong jelaskan BBM penugasan di luar Jawa, Madura, dan Bali yang ditugaskan ke Pertamina yang saat ini Rp 6.600/liter apakah itu masih disubsidi? Istilah penugasan itu apa?" ujar Kurtubi kepada Menteri ESDM Sudirman Said, di ruang rapat Komisi VII DPR RI (2/2/2015).
Hal serupa diungkapkan anggota Komisi VII Amru, dirinya mempertanyakan maksud pemerintah mencabut subsidi pada premium. Ia menilai jika kebijakan ini akan menguntungkan pihak asing yakni SPBU asing. Terlebih dikhawatirkan jika nanti Pertamina tidak siap menyediakn Pertamax, Pertamax, Pertamax Plus, juga Pertamina Dex yang jels memicu pihak asing melakukan impor BBM non subsidi besar-besaran.
Menjawab celotehan para anggota Komisi VII DPR RI, Menteri ESDM Sudirman Said menjelaskan ahwa pihaknya menjalankan program tersebut demi mengurangi drama di masyarakat. Juga sebagai bentuk konsistensi terhadap tujuan dihapusnya subsidi premium dan subsidi tetap solar yaitu tiada lagi drama kenaikan harga BBM setiap tahun.Ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak melanggar putusan Mahakamah Konstitusi (MK), terkait penetapan harga BBM yang dilakukan pemerintah saat ini Rp 6.600/liter untuk premium, dan Rp 6.400/liter untuk solar.
"Ketika pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM, gejolak terjadi di masyarakat, gelombang demo, kami tidak ingin itu terjadi," paparnya.
