Pemerintah akan Lelang Sembilan WK Geothermal Baru
Wacik menjelaskan, total potensi daya listrik dari WKP baru tersebut mencapai 1.030 megawatt (MW). Dengan asumsi kapasitas yang terealisasikan sebesar 58 MW.
Diperkirakan nilai investasi yang diperlukan mencapai US$ 2,1 miliar. ’’Ini diperkirakan bisa bisa menyerap banyak tenaga kerja. Butuh sekitar 167 operator, 333 tenaga penunjang, dan 56 engineer,’’ tuturnya.
Sementara itu, tambahnya, dari total WK yang ditetapkan, Provinsi Jawa Timur mendapatkan blok paling banyak yakni total empat lokasi. Antara lain, WKP Gunung Arjuno Welirang dengan potensi 185 MW, WKP Gunung Pandan dengan potensi 60 MW, WKP Gunung Wilis dengan potensi 50 MW dan WKP Songgoriti dengan potensi 35 MW.
“Untuk wilayah Jawa lainnya ada WKP Gunung Gede Pangrango dengan potensi 85 MW di Jawa Barat,’’ katanya.
Selain itu, lanjutnya, sisa WKP yang ditawarkan berada di luar Jawa. Misalnya, WKP Graho Nyabu di Provinsi Jambi dengan potensi 200 MW, dan WKP Gunung Talang Bukit Kili di Solok Sumatera Barat dengan potensi 65 MW.
“Di wilayah timur ada WKP di daerah Halmahera. Pertama, WKP Gunung Hamiding dengan potensi 265 mw Halmahera Utara. Kedua, WKP Telaga Ranu dengan potensi 85 mw di Halmahera Barat,” pungkasnya.
Hal serupa menurut Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Trisnaldi yang mengatakan bahwa wilayah kerja tersebut akan diserahkan kepada instansi-instansi pemerintahan. Misalnya untuk lokasi yang ada dalam satu kabupaten akan diserahkan kepada bupati. Sedangkan yang berbatasan tapi masih pada satu provinsi akan diserahkan ke gubernur. Kalau yang berbatasan dua provinsi akan kami tangani sendiri.
Lanjut Tisnaldi, potensi panas bumi dari 9 WKP yang bakal ditetapkan diperkirakan bisa menghasilkan 1.000 mw. Keberadaan 9 WKP tersebut yang diantaranya berada di Sebayang, Kamojang, Darajat, Woyang Hindu, Lahendong, Ulu Belu, Gunung Lawu, dan lainnya.