Pengembangan PLTA Terbentur Teknologi dan Investasi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik menjelaskan, yang menjadi penyebab permasalahan tersebut yakni masih minimnya teknologi dan minat dari investor untuk mengembangkan PLTA di Tanah Air.
“Kita baru punya 75.000 megawatt (MW) dari sumber air, tapi yang baru kita punya sekitar 50.000 MW. 7.000 itu cukup besar, tapi harus dikerjakan,” katanya belum lama ini.
Guna memanfaatkan sumber air yang berlimpah di Indonesia, tambahnya, untuk itu pihaknya telah melakukan penandatangan nota kesepahaman/ memorandum of understanding (MoU) dengan pemerintah Austria.
Jero Wacik menegaskan, di dalam MoU tersebut meliputi, investasi di bidang teknologi infrastruktur PLTA, transfer teknologi PLTA, dialog mengenai kebijakan perkembangan PLTA dan lainnya.
Kerjasama ini adalah merupakan hal yang sangat penting. Pasalnya, Austria 60%, pembangkit listriknya berasal dari hydropower.
“Kita punya banyak sungai, baik sungai besar dan kecil, kita juga punya banyak danau, itu jadi sumber energi air. MoU ini sangat penting,” pungkasnya.