Pertagas Siap Bangun Pipa Gas Gresik-Semarang 267 KM
"Dengan persetujuan FID, kami akan memulai pembangunan pipa yang menghubungkan Jatim hingga Jateng ini. Dan kami juga akan segera menetapkan pemenang lelang kontraktor yang akan membangun pipa berkapasitas 500 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) tersebut," kata Hendra Jaya.
Proyek yang dilengkapi stasiun kompresor gas itu akan dilaksanakan selama 18 bulan, sehingga bisa beroperasi sesuai target pada kuartal pertama 2016. Persetujuan FID dilakukan setelah keluarnya penetapan alokasi gas yang bersumber dari Blok Cepu dari Kementerian ESDM.
Hendra juga mengatakan, pipa akan dioperasikan dengan skema terbuka atau open acess sesuai ketentuan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). "Dengan skema 'open access' ini, maka industri yang beroperasi sepanjang Gresik hingga Semarang dapat menikmati harga gas yang lebih kompetitif," katanya.
Sesuai ketentuan BPH Migas, pembangunan pipa ini berstatus open access. Dengan asumsi volume gas yang mengalir sebesar 210 mmscfd, Pertagas akan memperoleh revenue dari toll fee dalam rangka pengembalian investasi.
Selama ini, konsumen di wilayah Jateng memperoleh gas terkompresi (compressed natural gas/CNG) dari Jatim melalui jalur darat dengan harga cukup mahal. "Pembangunan pipa ini bernilai strategis untuk mendukung transportasi gas di pulau Jawa, sehingga Pertagas dapat meningkatkan jangkauan distribusi gas hingga konsumen akhir," ujarnya.
Hendra berharap, para pemangku kepentingan memberikan dukungan mulai dari perizinan, pembebasan lahan, hingga penetapan alokasi gas yang mencukupi yakni sebesar 500 MMSCFD sesuai dengan desain awal proyek.
Saat ini, dengan asumsi volume gas tahap awal yang mengalir sebesar 210 MMSCFD, maka Pertagas akan memperoleh pendapatan untuk pengembalian investasi dari ongkos angkut (toll fee). "Gas yang diterima konsumen akan lebih kompetitif, jika kapasitas aliran gas maksimal," pungkasnya.
+++++