Perusahaan Tambang Masih Bisa Mendapatkan Untung Walaupun Harga Batubara Terus Turun
Miner's Life – Perusahaan produsen batu bara Indonesia akan melanjutkan upaya menurunkan biaya, untuk meningkatkan produksi, dan tetap berlaba. Meski harga mencapai titik terendah sejak Maret 2009, Xavie Jean, dari perusahaan pemeringkat Standard & Poor’s, Singapura, mengatakan, ‘’Sepanjang perusahaan bisa menurunkan biayanya, produksi tidak akan turun,’’.
Standard & Poor’s, sebagaimana Platts, dimiliki oleh McGraww-Hill, merupakan perusahaan raksasa dari New York, yang salah satu cabangnya bergerak di bidang informasi keuangan dan analisa komoditi.
‘’Beberapa perusahaan tambang batu bara memangkas biayanya US$1-3/ton sejak awal tahun ini. Jika harga batu bara terus turun, dan perusahaan tambang bisa berembuk dengan kontraktornya untuk memangkas biaya, mereka akan terus berproduksi,’’ ujar Xavier Jean seperti yang diberitakan tambang.co.id, Rabu (12/11).
Analis pasar menilai, pemain utama tambang batu bara masih bisa mendapatkan untung melalui beberapa jurus. Yakni menurunkan rasio gali tanah timbun dan hasil (stripping ratio), bernegosiasi dengan kontraktor untuk memangkas biaya, serta penghematan dari bahan bakar. Harga bahan bakar non- subsidi akan turun mengiringi anjloknya harga minyak di pasar global.