Tunggu Pasokan Gas PLTG Belum Beroperasi
Pembangkit Listrik Tenaga Gas Sungai Keruh di Kecamatan Tebing Tingi, Kabupaten Tanjung Barat, Jambi, belum juga beroperasi setelah selesai dibangun hamper lima bulan lalu.penyebabnya adalah belum ada pasokan gas dari produsen untuk menggerakan delapan mesin yang ada. Pengelola menunggu persetujuan Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mengenai pendistribusian gas.
Wakil Bupati Tanjung Jabung Barat Katamso mengatakan, PLTG Sungai Keruh selesai dibangun pada April lalu. Saat ini, masyarakat di enam kecamatan yang menurut rencana pendapat pasokan listrik dari PLTG itu mulai resah. Masyarakat berharap mendapatkan pasokan listrik secepatnya.
Katamso jga mengataan, PLTG tidak dapat beroperasi sebelum ada persetujuan dari SKK Migas mengenai pendistribusian gas ke PLTG, atau disebut sales agreement letter (SAL), sebagaimana ditetapkan dalam aturan.
Sesuai dengan rencana kerja sama antara pemerintah kabupaten, PT PLN Tanjung Jabung Barat, serta Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PD PNE), PD PNE akan mendistribusikan gas 2 juta standar kaki kubik per hari ke PLTG tersebut. Selanjutnya, pengelolaan PLTG dilakukan oleh pihak ketiga dan energy listrik yang dihasilkan dipasok ke PLN.
Baru 42 persen masyarakat di Yanjung Jabung Barat yang belum mendapat akses listrik. Berdasarkan data dinas ESDM Kabupaten Tanjung Jabung Barat, kebutuhan listrik dikabupaten ini mencapai 60 megawatt, tetapi yang dapat dipenuhi baru 20 megawatt.
Sebelumnya, umber listrik setempat berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Tungkal yang berkapasitas produksi 3 MW.
Apabila PLTG Sungai Kruh beroperasi , wilayahnya akan memperoleh tambahan pasokan listrik 8 MW. Daya ini dapat memenuhi kebutuhan listrik bagi lebih dari 13.000 keluarga di enam kecamatan, yaitu Tebing Tinggi, Tungkal Ulu, Batang Asam, Merlung, Renah Mandalo, dan Muara Papalik.