APWI 2018 Apresiasi Tuk Insan Pewarta Atas Karyanya

SIAR.Com, Jakarta — Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Biro Komunikasi Publik, menggelar Anugerah Pewarta Wisata Indonesia (APWI) 2018 untuk yang kedua kali dan mengangkat tema “Destinasi Digital”. Acara APWI 2018, pendaftaran dibuka mulai 18 Oktober hingga 8 November 2018 serta memiliki sasaran peserta meliputi para pewarta yang membuat karya feature dari surat kabar, majalah, media online, televisi, hingga blogger,
Kepala Biro Komunikasi Publik Guntur Sakti dalam situs resmi Kemenpar baru-baru ini mengatakan, destinasi digital yang menjadi salah satu program prioritas Kemenpar pada tahun ini gencar digaungkan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.
“Destinasi digital mengikuti trend perkembangan pariwisata di era digital dan generasi millennials, destinasi yang viral di dunia maya, hits di sosmed dan instagrammable” kata Guntur Sakti, di Jakarta, beberapa hari yang lalu.
Anugrah berhadiah total sebesar Rp 300 juta ini memiliki 5 (lima) kategori, yaitu Surat Kabar, Majalah, Media On-line, Televisi dan Blogger. Para peserta dapat mengirimkan maksimal 3 artikel atau tayangan feature berupa hasil scan atau link berita ke alamat email panitia: apwi.kemenpar@gmail.com dan hanya dapt mengikuti 1 (satu) ketegori saja.
Acara penganugerahan kepada para pemenang APWI 2018 oleh Menpar Arief Yahya akan berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kemenpar pada 6 Desember 2018 mendatang.
Para pemenang sebagai juara juara I, II dan III serta harapan I dan II dari masing-masing kategori (Surat Kabar, Majalah, Media On-line, Televisi dan Blog) akan mendapat hadiah berupa uang dan trophy dari Menpar.
Akan ada satu pemenang dari 5 kategori ini yang akan dipilih sebagai ‘best of the best’ dengan hadiah uang sebesar Rp 100 juta. Apresiasi ini dilakukan oleh Biro Komunikasi Publik sebagai bentuk penghargaan atas konsistensi, dediksi serta upaya para pewarta yang terus berkarya dan turut serta dalam mempublikasikan pariwisata Indonesia.
Karya feature harus karya asli dan jika terbukti tidak asli, maka panitia berhak menggugurkan pemenang apabila dikemudian hari tulisan terbukti bukan karya asli. (Kemenpar/RN)
Foto : Merdeka