Barberlyfe Indonesia Vol. 4 Tepis Barbering Hanya untuk Pria

SIAR. Com, Jakarta — Barberlyfe Indonesia platform edukasi barber offline internasional pertama di Indonesia kembali menggelar acara kompetisi Barberlyfe Indonesia vol.4 dengan tema FREEDOMINATION. Tema ini dipilih guna menepis anggapan bahwa tidak semua barbering untuk kaum adam sebagai praktisi seniman pencipta tren gaya rambut pria, tetapi kini wanita juga sudah mulai bermunculan.
Marketing Director Barberlyfe Indonesia, Oky Andries mengatakan, tahun ini kompetisi mengambil tema FREEDOMINATION. Tema soal kebebasan tersebut dianggap perlu karena berprofesi sebagai barber, seseorang juga harus mampu membebaskan ide dan kreativitasnya untuk menciptakan tren tatanan rambut.
“Hal ini sangatlah penting, karena tanpa kita sadari industri barber tidak dibatasi oleh gender sehingga semua barber baik pria maupun wanita bisa terus menciptakan tren tatanan rambut kreatif agar mereka secara konsisten melahirkan gaya tatanan rambut yang selalu berbeda,” katanya, pekan lalu, di gedung Usmar Ismail Hall, Jakarta.
Penyelenggaraan kompetisi tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebab tahun ini, panitia menghadirkan international lady barber Educator dari Amerika, yakni Sofie “STAYGOLD” Pok. Dengan kompetisi tersebut, diharapkan dapat membantu para barber dalam mengembangkan ketrampilan yang mereka butuhkan.
Bagi Sofie “STAYGOLD” Pok, memasuki dunia barber yang umum didominasi pria merupakan suatu peluang sekaligus tantangan untuk mengubah stereotype sambil sekaligus muncul sebagai barber yang harus diperhitungkan.
“Bagi saya, dunia barber memberikan ruang kreativitas tanpa batas dalam menuangkan ide gaya tatanan rambut yang bisa menonjol dan menjadi tren, sehingga mereka menjadi loyal customer sekaligus mengganti tatanan rambutnya,” ungkap barber yang dinobatkan sebagai The Best Female Barber 2018 di Barber Connect New York.
Selain itu, Barberlyfe Indonesia vol. 4 juga akan tampil berbeda dengan menghadirkan local heroes dari kota Manado, Surabaya, Bekasi, Bogor dan Makassar yang akan merepresentasikan bahwa ragam tren tatanan rambut pria urban di berbagai kota di Indonesia tidak terpaku dengan gaya klasik saja.
Sementara itu, Director Chief Company Fatsi Hakim mengungkapkan, tahun ini, pelaksanaan Barberlyfe Indonesia diawali dengan roadshow di 4 kota (Manado, Surabaya, Bekasi, dan Bogor) untuk menjaring barber dengan skill terbaik di masing-masing kota melalui sesi edukasi dan Barber Battle.
“Local heroes ini akan mendapatkan kesempatan menunjukkan skill-nya di panggung Barberlyfe Indonesia sebagai The Most Established Community dan Innovative Barber Hairshow di Indonesia,” tambahnya.
Dengan akan segera berakhirnya tahun 2019, yang menjadi pertanyaan besar adalah bagaimana tren rambut pria di tahun 2020?
Sebagai influencial barber, Sofie “STAYGOLD” Pok memberikan prediksi bahwa gaya rambut pria di tahun 2020 akan didominasi dengan berbagai pilihan potongan rambut yang lebih panjang dengan hasil yang natural dan sentuhan akhir yang kreatif.
Dalam kesempatan itu, Oky mengungkapkan, CHIEF Company sedang menyiapkan gebrakan baru menghadapi tahun depan. “Gebrakan itu berupa referensi 100 gaya rambut bagi pria urban Indonesia di tahun 2020 yang akan sesuai dengan karakteristik khasnya masing-masing.”
Kebutuhan ekspresif, fleksibel sekaligus modern 100 hairstyle 2020 tadi didukung juga oleh hadirnya sebuah produk inovasi pendukung yaitu Chief Dry Sand Texturizing Powder yang memberikan kemudahan untuk berekspresi dalam menata rambut.
Fatsi menambahkan, ide ini muncul sebagai manifestasi keinginan pria urban untuk keluar dari zona nyaman tren yang ada saat ini sehingga dapat dengan bebas memilih tatanan rambutnya sambil sekaligus berekspresi dalam kehidupan mereka sehari-hari. (Setia Ade Amarullah)
Foto :