Bekrap Gojlok Startup Pilihan Hasil Roadshow GSI

SIAR.Com, Jakarta — Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengumpulkan pemenang kompetisi pitching pada Roadshow GoStartupIndonesia (GSI) dari tujuh kota dan sembilan pemenang wild card mengikuti GSI Bootcamp di Jakarta. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari mulai tanggal 31 Oktober sampai 3 November 201 tujuannya peserta mendapatkan pelatihan dari mentor yang sudah berpengalaman dalam mengembangkan Startup dan mendapat investor.
Direktur Akses Non Perbankan Bekraf, Syaifullah mengatakan dalam pembukaan, GSI adalah platform perjodohan startup dan investor. Pemenang Roadshow GSI dan wildcard diberi pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka mendapatkan investor.
“Selama empat hari, peserta akan diberikan materi seperti membuat produk dengan menyelesaikan pasar, alasan kegagalan Startup Kolaborasi ekosistem startup, diberikan materi terkait pentingnya tim, kecakapan finansial, dan mempersiapka bisnis baru,” katanyadi pembukaan acara, Rabu (31/10).
Sementara Direktur Fasilitas Infrastruktur Tik Bekraf, Muhammad Neil El Himam menjelaskan pentingnya tim pendukung kesuksesan Startup.
“Tim pembuat Startup bahkan menjadi salah satu poin penting bagi investor dalam menentukan investasi mereka,” katanya.
Para startup pemenang berkesempatan mengunjungi kantor Startup Unicorn Indonesia, yaitu Gojek dan Tokopedia. Selain itu, peserta berkesempatan juga mengunjungi kantor Jakarta Smart City dan JSC Hivey by Cocowork yang merupakan bagian dari ekosistem digital Indonesia.
Pada hari terakhir, para Startup mendapatkan materi cara meningkatkan kemampuan mereka dalam presentasi di depan user dan investor. Harapannya nantinya, GSI Boot Camp ini bisa dimanfaatkan para Startup untuk scaling up dan menarik minat investor.
Sementara Founder Lexar. Id, Ivan Lalamentik mengatakan acara ini sangat menarik karena pesertanya banyak dihadiri oleh anak muda yang sedang merintis usaha dari luar kota.
“Yang penting peserta antusias mengikuti dan mendengarkan pembicara karena mereka butuh informasi,” katanya ketika menjadi pembicara di hari kedua, Kamis (1/11).
Di awal pendirian perusahaan startup, lanjut Ivan, problem di awal pasti akan muncul seperti ada perselisihan antara founder, dan apabila sudah berjalan dan mendapatkan investasi tetapi startup ini tidak bertanggung jawab menjalani sesuai kesepakatan yang ada.
Harapannya, para rintisan ini tidak takut dengan permasalahan hukum di awal, tetapi yang harus dipikirkan adalah ketika memiliki partner bisnis tetapi harus bisa tanggung jawab dengan investasi yang didapat.
“Trend startup meningkat karena banyak orang yang melirik. Baik dari sisi market yang seharusnya sudah mulai ada, sampai ada yang sudah mau funding. Ada edukasi untuk kita harus mengekspektasi mereka. Yang perlu diingat adalah bisnis itu beresiko tetapi tanggung jawab itu harus tetap ada,” katanya. (Setia Ade Amarullah)
Foto : Bekraf