BHGE Luncurkan Solusi Digital Pembangunan Proyek Bawah Laut

SIAR.Com, Jakarta — Baker Hughes a GE Company (BHGE), penyedia layanan terlengkap pertama dan satu-satunya di dunia untuk produk pengeboran minyak yang terintegrasi, meluncurkan pendekatan baru dalam pembangunan proyek bawah laut. Pendekatan ini menggunakan Subsea Connect. Teknologi ini termasuk di dalamnya sistem bawah laut Aptara™ TOTEX-lite, rangkaian teknologi baru dengan sistem modular yang ringan dan didesain khusus untuk dapat digunakan sepanjang umur pengeboran.
President & CEO BHGE Oilfield Equipment Business Neil Saunders mengatakan, pada tahun-tahun terakhir ini, industri telah memperlihatkan kemajuan dalam menurunkan biaya dalam proyek-proyek bawah laut hingga pada tingkat menyamai biaya pengembangan proyek onshore.
“Dengan perbedaan biaya yang lebih rendah, lebih lanjut kami membawanya ke tingkat yang lebih tinggi dengan solusi Subsea Connect, memungkinkan perubahan berkelanjutan dalam jangka panjang dan mendorong penciptaan nilai mulai dari konsep hingga operasional selama umur proyek pengeboran tersebut,” katanya di Jakarta, Selasa (9/4).
Saat ini, lanjutnya, BHGE sudah mulai mengirimkan Subsea Connect. Selain memperkenalkan berbagai solusi dengan teknologi baru, BHGE juga telah melakukan investasi secara signifikan dalam menyusun portofolio sistem produksi bawah laut (subsea production system/SPS) untuk memastikan waktu tenggang yang lebih pendek – sebanyak 30 persen – tanggapan yang lebih responsif, yang dibuktikan dengan Katalog SPS yang lengkap mencakup rangkaian varian produk ‘Make to Order,’ ‘Configure to Order’ dan ‘Engineer to Order’.
“Kami juga telah menandatangani kesepakatan dengan sebuah perusahaan operator penting untuk penyediaan Aptara™ lightweight compact tree yang akan dipasang tahun depan,” ungkapnya.
Sementara itu, Presiden Direktur BHGE Indonesia Iwan Chandra mengatakan, Indonesia memiliki cadangan minyak dan gas bumi bawah laut yang substansial dan sangat penting bagi pembangunan nasional dalam jangka panjang. Untuk membuka potensi nilai cadangan bawah laut ini, bila dibandingkan dengan yang ada di daratan, memiliki berbagai tantangan signifikan seperti tingkat modal yang diperlukan serta biaya operasional yang tinggi.
“Solusi Subsea Connect kami yang baru, bertujuan untuk secara langsung menjawab masalah ini dengan menerapkan pendekatan bisnis baru untuk menurunkan total modal dan biaya operasional terkait dengan produksi minyak dan gas laut dalam,” tambahnya.
Dalam pengoperasiannya, pendekatan ini mengkombinasikan perencanaan dan manajemen resiko, teknologi laut dalam modular baru, kemitraan yang inovatif serta pemanfaatan teknologi digital ke dalam satu solusi, Subsea Connect dapat menghemat biaya pembangunan dari proyek-proyek bawah laut rata-rata 30 persen serta berpotensi untuk menambah ketersediaan cadangan minyak global hingga 16 miliar barel. (BHGE/Setia Ade Amarullah)
Foto : BHGE