CoHive Tunjuk Chris Angkasa Jadi CEO Gantikan Jason Lee

SIAR.com, Jakarta — CoWorking Space (CWS), CoHive, telah menunjuk Chris Angkasa sebagai CEO yang baru menggantikan Jason Lee yang selanjutnya bakal menduduki jabatan barunya sebagai Presiden perusahaan.
Chris Angkasa sebelumnya dikenal sebagai pendiri Clapham Collective, salah satu coworking space paling awal di Medan, Sumatera Utara, tahun 2015. Kemudian dua tahun kemudian, Clapham Collective merger dengan EV Hive sebuah CWS. Di perusahaan merger tersebut, Chris Angkasa ditunjuk sebagai salah satu Dewan Penasehat perusahaan.
CoHive adalah jaringan CWS yang didirikan Juni 2015 oleh Carlson Lau, Ethan Choi, dan Jason Lee. Semula namanya adalah EV Hive yang awalnya adalah sebuah tempat bekerja untuk startup – startup portofolio milik East Ventures yang akhirnya dibuka untuk umum pada pertengahan tahun 2016. EV Hive memiliki misi untuk mendukung ekosistem startup di Indonesia. Selanjutnya, setelah merger dengan Clapham Collective, EV Hive merambah kota Medan. Pada Juni 2018, EV Hive mengganti nama menjadi COCOWORK. Kemudian beberapa bulan kemudian yaitu November 2018, COCOWORK berganti nama menjadi CoHive.
Konsep baru yang diusung CoHive menjadi alasan perubahan nama karena membawa sejumlah layanan baru terkait pemanfaatan ruang. Belum ada informasi lebih jauh yang kami peroleh mengenai implementasi konsep baru yang diusung CoHive ini, tapi disebut nama yang diusung untuk produk baru ini adalah CoHive Co-Living and Residences, CoHive Marts, dan CoHiveX.
Menurut catatan SIAR.com, CoHive pertama kali memperoleh seed founding pada Mei 2017 sebesar US$800 ribu dari East Ventures, SMDV, dan Sinar Mas Land. Kemudian dalam putaran yang sama mendapat US$3,5 juta dari Insignia Ventures Partners, dan Intudo Ventures pada September 2017. Pada Juni 2018 mendapat investasi pada putaran seri A sebesar US$20 juta dari Softbank Ventures Asia, East Ventures, Insignia Ventures Partners, Naver, SMDV, H&CK Partners, STIC International, dan sejumlah investor lain. Pada Juni 2019 memperoleh pendanaan seri B sebesar US$13,5 juta dari StoneBridge Ventures.
“Coworking bukan hanya tentang ruang. Kami menghargai komunitas orang dan nilai-nilai kami bersama. Visi kami adalah menciptakan jaringan tempat di mana orang dapat melakukan pekerjaan terbaiknya. Dengan menyediakan komunitas, sarana dan prasarana, kami membantu pertumbuhan dan produktivitas pribadi mereka,” tambahnya.
“Peralihan ini merupakan indikator bahwa musim yang berbeda membutuhkan perspektif yang berbeda dan segar — pandemi ini telah memaksa kami untuk mengadopsi cara kerja yang baru. Di waktu yang ditandai dengan pandemi, kami yakin Chris akan memastikan bahwa CoHive akan terus berinovasi, beradaptasi, dan berkembang seiring dunia bergerak menuju masa pemulihan,” ujar Willson Cuaca, Founding Chairman CoHive. (Dari berbagai sumber/Joko Susilo)
Foto : CoHIVE