COVID-19 Datang, Ini Startup yang Terdampak

SIAR.Com — Sejak Covid-19 datang dan menjadi epidemi ke seluruh dunia, virus ini merubah kebiasaan manusia. Dari semula orang beraktivitas seperti biasa, sejak virus itu datang maka kebiasaan berubah menjadi di rumah.
Tak hanya kerja, kegiatan lain juga cukup dilakukan di rumah, karena jika tak mau tertular, maka harus dilakukan social distancing, memakai masker dan sering-sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau hand sanitizer.
Dengan adanya perubahan perilaku manusia, maka berdampak pada sejumlah bisnis. Terutama bisnis yang bertolak belakang dengan adanya perubahan perilaku tersebut.
Tak hanya perusahaan besar yang merasakan dampaknya, tetapi juga startup-startup yang belakangan banyak bermunculan dan berkembang sebelum datangnya virus Covid-19.
Berikut beberapa startup yang terdampak Covid-19:
1. Airy
Airy adalah perusahaan teknologi jaringan operator hotel yang bermitra dengan hotel budget di seluruh Indonesia dan menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat dengan fokus perjalanan domestik di Indonesia. Dengan adanya Covid-19, sektor pariwisata merupakan sektor yang paling terdampak sehingga
membuat Airy harus menghentikan operasional bisnis secara permanen per tanggal 31 Mei 2020.
2. Gojek dan Grab
Covid-19 telah membuat Gojek dan Grab ikut goyang, lantaran kedua perusahaan harus menghentikan layanan transportasi online nya untuk sementara waktu.
Gojek harus mengurangi 430 karyawannya. Begitu juga dengan Grab yang harus merumahkan sebanyak 360 karyawannya di Asia Tenggara.
3. Traveloka
Startup penyedia tiket pesawat ini juga ikut terdampak akibat Covid-19. . Setelah larangan bepergian diberlakukan pada Maret 2020 lalu, jumlah permintaan bepergian berkurang drastis. Akibat hal ini Traveloka terpaksa melakukan PHK terhadap 100 karyawan atau 10 persen dari total keseluruhan pegawai.
4. OYO
Jaringan hotel budget, OYO Hotels, juga melakukan PHK pada sekitar 5.000 karyawannya di sejumlah negara. Langkah PHK OYO merupakan imbas dari penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 yang membuat bisnis pariwisata dan penginapan di beberapa negara babak belur sejak akhir tahun lalu.
5. Stoqo
Startup lain yang tutup di tengah corona adalah Stoqo. Stoqo sendiri merupakan startup penyedia bahan bahan baku bisnis kuliner. Startup ini mengumumkan terkait penutupan layanannya pada akhir April 2020 lalu.
Co-Founder Stoqo, Aswin Andrinson, mengakui bahwa Stoqo sempat mengalami peningkatkan 7 kali lipat pada tahun 2019 lalu serta sudah melayani puluhan ribu pengguna di area Jabodetabek. Tapi pandemi virus corona ini membuat pendapatan Stoqo turun drastis sehingga terpaksa harus menutup layanannya.
6. Eatsy
Eatsy adalah startup layanan pemesanan makanan yang berasal dari Singapura yang baru melakukan ekspansinya ke Indonesia pada tahun 2019 lalu. Namun sayangnya, baru setahun berjalan di Indonesia, startup ini terpaksa harus tutup layanan operasional di Indonesia lantaran adanya virus corona. Eatsy menghentikan operasional mereka di Indonesia pada tanggal 1 April 2020 lalu. (Dari berbagai sumber/Joko Susilo)
Foto : Diginationid