Doktor UI: Buah Kepel Penghilang Bau Mulut

SIAR.Com, Jakarta — Mendengar namanya, kedengaran asing.  Apalagi buah ini jarang ada di pasaran.  Namun bagi masyarakat di beberapa daerah, buah kepel bukan buah yang asing.  Nama lain dari buah kepel adalah burahol.  Konon buah ini merupakan buah asli yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan menjadi buah favorit para puteri keraton.

Wujud buah kepel seperti buah sawo namun sedikit lebih besar.  Daging uahnya berwarna kuning dengan biji berwarna coklat.  Buah ini biasanya dikonsumsi secara langsung tanpa diolah karena lebih segar rasa daging buahnya.

Buah kepel (Stelechocarpus burahol) menurut Doktor Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Dr. Asni Amin, M.Farm., Apt, yang berhasil menguji tingkat keefektifan ektrak buahnya, berkhasiat sebagai penghilang bau mulut.

Foto : Sumber Manfaat Baik

“Hasil penelitian membuktikan ekstrak buah kepel memiliki manfaat antibakteri penyebab bau mulut.  Ekstrak buah kepel dapat menghambat pertumbuhan bakteri P. gingivalis dan F. nucleatum, ” katanya dalam Disertasinya pada sidang promosi doktor di Ruang Sidang Besar Gedung Profesi dan Pascasarjana Fakultas Farmasi UI Depok, Kamis (25/1).

Ekstrak buah kepel, jelasnya, juga dapat menyerap bau mulut dengan menurunkan nilai metil merkaptan dan dimetil sulfida penyebab bau mulut. Berdasarkan data bioaktivitas, buah kepel juga memiliki aktivitas antioksidan serta dapat memperbaiki kualitas sperma pada objek kelinci.

Buah kepel adalah salah satu jenis buah langka Indonesia dan sampai saat ini belum dibudayakan. Padahal manfaat buah ini telah lama dikenal di kalangan keraton Yogyakarta dan Surakarta sebagai deodoran, pengharum napas, dan pengharum air seni.

Didorong oleh keingintahuan tentang mekanisme aksi senyawa dalam buah kepel yang bertanggungjawab dalam proses menghilangkan bau mulut inilah yang melatarbelakangi penelitian Dr. Asni untuk membuat disertasi dengan judul “Studi Aktivitas, Identifikasi, dan Prediksi Mekanisme Senyawa Dari Ekstrak Buah Kepel Sebagai Penghilang Bau Mulut”.

Bau mulut yang tidak sedap, meskipun dipandang sebagai masalah yang umum, ternyata tidak bisa diremehkan, karena permasalahan ini terjadi pada sekitar 30% populasi dunia (Hughes & McNab, 2008).

Metode yang banyak dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan (1) mekanis dengan cara penyikatan lidah dan gigi (2) kimiawi melalui obat kumur, pasta gigi, tablet hisap, ataupun mouthspray.

Selain dari metode-metode ini, saat ini berkembang penggunaan bahan aktif dari tanaman sebagai alternatif penghilang bau mulut, seperti penggunaan daun sirih, teh, cengkeh, dan kemangi. Salah satu bahan alternatif penghilang bau mulut yang belum banyak dibahas dalam dunia kesehatan Indonesia, adalah kandungan senyawa dalam buah kepel.

Sebagai info, masyarakat di Jogjakarta dan sekitarnya meyakini buah kepel selain penghilang bau mulut juga berkhasiat sebagai obat radang ginjal, meringankan penyakit asam urat, menyehatkan saluran kemih, mencegah peradangan, pencegah dehidrasi, antioksidan, meningkatkan daya tahan tubuh, sumber energi dan cocok untuk diet.  (Dari berbagai sumber/js)

Foto : Sofihidayah