IMA Gelar Acara “Mining for Life”

SIAR.Com — Sektor pertambangan telah banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Pasalnya, hampir semua barang-barang kebutuhan manusia dibuat dari hasil tambang.
Sektor pertambangan adalah salah satu kontributor utama Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi PNBP atas sektor pertambangan mineral dan batu bara pada 2018 mencapai Rp 46,6 triliun.
Selain itu sektor pertambangan juga mampu bertindak sebagai prime mover (penggerak utama) perekonomian di wilayah sekitarnya. Meski demikian, masih ada anggapan yang keliru mengenai sektor pertambangan.
Menurut Ketua Indonesian Mining Association (IMA) atau Asosiasi Pertambangan Indonesia (API) Ido Hutabarat, untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang sektor pertambangan, AMI/API menggelar acara “Mining for Life” pekan lalu di Museum Geologi, Bandung, Jawa Barat.
Ido menjelaskan, manfaat tambang dalam kehidupan sehari-hari juga dapat diamati secara mudah, seperti pada produk mineral tembaga yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar terbaik penghantar listrik (konduktor), produk batu bara yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Kemudian aluminium untuk industri packaging, besi dan baja untuk industri infrastruktur, nikel yang dimanfaatkan sebagai bahan baterai isi ulang. Termasuk juga emas dan perak, selain sebagai perhiasan juga banyak kegunaan lainnya.
Ido menjelaskan, acara ini menjadi salah satu sarana untuk mengapresiasi kayanya kandungan tambang di Indonesia dan kemanfaatannya untuk kehidupan.
“Acara yang kami gelar sebagai bentuk kedekatan dunia pertambangan dengan keseharian kehidupan kita ini diharapkan bisa memberikan gambaran positif mengenai pertambangan melalui peran dan praktik-praktik pertambangan yang benar dan berkelanjutan (sustainable and good mining practice),” kata Ido Hutabarat dalam keterangan tertulisnya.
Senada dengannya, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sukmandaru menambahkan, evolusi industri pertambangan membawa peradaban kehidupan manusia ke era sekarang – yaitu revolusi industri 4.0.
Hampir seluruh aspek dalam kegiatan sehari-hari dipermudah dengan adanya elemen yang dihasilkan oleh tambang. “Industri pertambangan juga mampu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat di sekitarnya secara signifikan, karena tingginya penyerapan sumber daya manusia dalam industri ini,” jelas Sukmandaru.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Indonesian Mining Association (IMA) Tony Wenas mengatakan, selama ini banyak pihak yang menilai industri tambang sebagai kegiatan eksploitasi lingkungan semata. Padahal, kegiatan ekplorasi dan eksploitasi yang dilakukan selalu dilakukan bersamaan dengan kegiatan pengelolaan lingkungan seperti reklamasi.
Industri tambang, lanjutnya, juga mampu memberikan manfaat ekonomi langsung dari penjualan komoditas tambang dan dapat memberikan manfaat utilitas produk dimana mineral tambang yang dihasilkan akan menjadi bahan dasar bagi pembuatan berbagai produk yang digunakan pada kehidupan masyarakat sehari-hari.
“Masyarakat juga perlu mengetahui secara berimbang bahwa untuk dapat melakukan aktivitas pertambangan, perusahaan wajib tunduk pada rangkaian prosedur pertambangan berkelanjutan yang diawasi dengan ketat oleh pemerintah. Prosedur tersebut juga disusun serta diterapkan sesuai dengan standar internasional yang berlaku di seluruh dunia,” papar Tony.
Sedangkan Ketua Komite Public Relations Indonesian Mining Association (IMA) Anita Avianty menjelaskan, acara Mining for Life yang digelar IMA ini diisi dengan serangkaian acara meliputi, pameran foto, instalasi dan video informatif mengenai praktik pertambangan yang baik dan bertanggung jawab, kompetisi media sosial, kompetisi vlog stand-up comedy, diskusi bersama para CEO perusahaan tambang dengan pimpinan media massa, kompetisi karya jurnalistik serta acara musik yang menghadirkan band ternama.
Anita menegaskan, tujuan acara ini untuk memberikan pemahaman tentang manfaat tambang
pada kehidupan sehari-hari melalui pendekatan populer sehingga akan mudah dipahami oleh masyarakat termasuk juga generasi millenial.
Oleh karena itu, dalam acara tersebut digelar sejumlah alat peraga yang dipamerkan secara menarik dan dikemas secara interaktif untuk membangun pemahaman yang lebih baik tentang dunia tambang.
“Harapannya, masyarakat menjadi lebih teredukasi atas manfaat dan hal-hal positif terkait tambang, serta tidak melulu terpapar sisi negatif yang tidak tersajikan secara berimbang,” pungkas Anita. (IMA/Joko Susilo)
Foto : IMA