Imitating the Dog Tampil di Lintas Media Tatabahasa (Pascakebenaran)

SIAR.com, Jakarta — Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta akan mempertunjukan Teater Imitating the Dog di program Lintas Media Tatabahasa (Pascakebenaran) di Taman Ismail Marzuki. Pertunjukan ini hasil kerja sama dengan British Council organisasi internasional asal Inggris untuk hubungan budaya dan kesempatan pendidikan.
Direktur Seni dan Industri Kreatif British Council Indonesia, Adam Pushkin mengatakan, ini kesempatan yang luar biasa ikut dalam program ini dan nantinya diharapkan membuat hubungan yang baru seniman terutama di industri kreatif Indonesia dan inggris.
“Adalah suatu hal yang luar biasa ketika mitra British Council memilih Imitating the Dog yang mana pertunjukan ini keluar dari batasan tradisional teater dan film. Kami sangat senang dengan kolaborasi yang terjalin, namun yang lebih penting lagi adalah kami berharap ini semua menjadi jembatan untuk membangun hubungan jangka panjang antara seniman pertunjukan di Jakarta dan Inggris,” katanya di acara pembukaan program Lintas Media Tatabahasa (Pascakebenaran), di Taman Ismail Marzuki, Senin (16/7).
Lanjutnya, British Council telah memasuki tahun ke-20, dan lebih sukses dari sebelumnya. Menampilkan 30 pertunjukan teater dan tari yang luar biasa di Edinburgh Fringe (festival seni terbesar di dunia). Program ini menyoroti apa yang ada di benak seniman Inggris saat ini, dan mengundang para programmer dan produser dari seluruh dunia untuk memulai diskusi dengan mereka.
Imitating the Dog merupakan kelompok teater dari Inggris yang sudah melakukan pentas keliling berbagai negara selama 20 tahun belakangan.
Kelompok yang berdiri tahun 1998 mempunyai tim kreatif dipegang oleh tiga direktur co-artistik yaitu, Andrew Quick, Simon Wainwright, dan Pete Brooks. Sementara desainer Laura Hopkins, komposer Jeremy Peyton-Jones serta Morven Macbeth, Laura Atherton, Anna Wilson dan Matt Prendergast sebagai aktor.
Mereka membuat terobosan pada kera seni pertunjukan lintas media, terutama teater, film, dan media digital. Membuat dramaturgi baru dengan memposisikan naskah, aktor, berbagai elemen visual maupun audio kedalam apa yang mereka sebut sebagai “metaphor scanografi” dari kerja mengadopsi teknologi ke seni pertunjukan. Mencari celah baru dalam hubungan tipis dan genting antara “yang-diwakili” dengan “yang-mewakili” dalam praktek medan representasi untuk berbagai kemungkinan bahasa performatif yang bisa dipantulkan ke ruang masakini.
Keinginan untuk bercerita merupakan bagian dari strategi naratif untuk teater mendapatkan cara bercerita baru dengan melepaskan akibat-akibat linieritas keknik penulisan fiksi ke jejaring media seni pertunjukan.
Pertunjukan Imitating the Dog ada dua seasion di Jumat tanggal 20 Juli 2018 yaitu jam 15.00 dan jam 20.00. (sadea)
Foto : DK/Eva Tobing