Indonesia Creative Cities Festival 2018 Digelar di Sleman

SIAR.Com — Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bersama Indonesia Creative Cities Network (ICCN) dan Pemerintah Kab Sleman menggelar Indonesia Creative Cities Festival 2018 pada 15-20 Oktober 2018 di Sleman, Yogyakarta.
Sejarah Indonesia Creative Cities berawal dari Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) yang digelar pertama kali pada tahun 2015 di Solo, Jawa Tengah. Saat itu dideklarasikan berdirinya ICCN (Indonesia Creative Cities Network) atau disebut Jejaring Kabupaten-Kota Kreatif Indonesia. Jejaring itu kemudian tumbuh sebagai dasar pengembangan kota kreatif di Indonesia dengan kerjasama antar stake holder dari pihak pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, komunitas kreatif dan dengan lembaga-lembaga terkait seperti BEKRAF, Kemenko Perekonomian dan Kementerian Pariwisata untuk menstimulan lahir dan tumbuhnya kota kreatif lainnya di Indonesia.
Kemudian pada tahun 2017 atau penyelenggaraan ICCC ketiga di Makassar bekerjasama dengan festival waterfront terbesar di dunia yaitu Makassar International Eight Festival and Forum (F8 Makassar 2017). Dalam penyelenggaraan tahun lalu selama 4 hari tesebut, acara diikuti oleh 600 peserta konferensi yang terdiri dari 4 aktor kota kreatif yang biasa disebut quadrohelix yaitu 100 Pemerintah Daerah (Walikota, Bupati, BAPPEDA, Dinas Pariwisata, dan SKPD terkait kota kreatif), 150 Akademisi (Mahasiswa & Pengajar), 200 Pelaku Usaha (Asosiasi Profesi & Pelaku Bisnis) dan 150 Komunitas (Forum Kota Kreatif, Penggiat & Komunitas Kota).
Kemudian pada gelaran konferensi di tahun keempat ini, ICCN menyelenggarakan acara dalam bentuk berbeda lewat nama ICCF (Indonesia Creative Cities Festival) yang diharapkan bisa lebih membuka sekat antar stake holder kota untuk lebih mampu bersinergi membangun kota kreatif. Acara diselenggarakan oleh ICCN, BEKRAF dan Pemerintah Kab Sleman yang bekerjasama menghadirkan ICCF 2018 pada 15-20 Oktober 2018 dengan tema Holopis Kutha Baris lewat acara Conference, Cities Gallery, On Ground Workshop.
Pada ICCN 2018 ini, tema yang diangkat adalah Holopis Kutha Baris yang terinspirasi dari “Holopis Kuntul Baris“ sebuah ungkapan yang pernah dilontarkan Bung Karno untuk menyemangati bangsa Indonesia agar bergotong royong dimana masalah seberat apapun pasti bisa terselesaikan kalau dikerjakan dengan bersinergi bersama.
Konon kalimat “holopis kuntul baris” ini berasal dari bahasa Belanda, dimana waktu itu pada abad ke 16 atau 17 ada kapal milik VOC berlabuh di Tuban dan pada saat bongkar muatan, salah satu awak kapalnya berteriak “Hulp, iets ontilbaars!” (Tolong, ada barang yang tidak terangkat!), maka datanglah awak kapal lain untuk membantu mengangkat barang yang terlupa tadi. Mungkin karena orang Jawa yang mendengar kalimat itu dan menirukan kalimat tersebut tapi terselip lidahnya sehingga menjadi “Holopis kuntul baris” yang kebetulan kalau kita melihat kawanan burung kuntul sewaktu terbang membentuk formasi, sebetulnya mereka sedang bekerjasama berbagi beban aerodinamika sehingga terasa lebih ringan, ketika pemimpin paling depan sudah letih menahan aerodinamika paling besar maka ia akan bergeser dan digantikan anggota lainnya, sehingga semua ikut berperan dan menentukan tercapainya tujuan burung kuntul tersebut.
Di ICCF 2018 dengan tema Holopis Kutha Baris, harapannya kota-kota berjejaring dan bersinergi untuk mewujudkan hal besar bersama yaitu Indonesia yang kaya, sebuah Indonesia Raya, sebuah ajakan bagi seluruh pemerintahan, akademisi, pelaku usaha dan komunitas kreatif untuk lebih aktif bersinergi, berkarya bersama dan bekerjasama untuk menggerakkan kabupaten-kota kreatif di Indonesia.
Tema ini juga diangkat sebagai ajakan bagi seluruh pemerintahan, akademisi, pelaku usaha dan komunitas kreatif untuk lebih aktif bersinergi, berkarya bersama dan bekerjasama untuk menggerakkan kabupaten-kota kreatif di Indonesia sehingga bisa berkembang dengan pesat yang kedepan akan menemukan berbagai hal yang sangat menggembirakan karena memberikan dampak dan manfaat pada masyarakat kotanya, tercapainya impian kabupaten-kota kreatif dan menstimulan lahir dan tumbuhnya komunitas-komunitas kota kreatif lainnya di Indonesia. (Bekraf/Joko Susilo)
Foto : Bekraf