Ini Kesiapan Hadapi Nataru 2018/2019

SIAR.com, Jakarta — Kementerian dan Kepolisian bekerjsa sama dalam menghadapi mudik saat libur natal dan tahun baru (nataru) 2018/2019.
Arus puncak mudik Natal tahun ini diprediksi akan terjadi pada hari Sabtu (22 Desember 2018) dan puncak arus balik natal 2018 akan terjadi pada Selasa (25 Desember 2018). Sementara puncak arus mudik tahun baru 2019 diprediksi akan terjadi pada Jumat (28 Desember 2018) dan arus balik tahun baru diperkirakan akan terjadi pada Selasa (1 Januari 2019).
Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pandu Yunianto mengatakan, pihaknya akan melakukan pembatasan kendaraan angkutan barang pada ruas-ruas tertentu untuk memperlancar arus kendaraan. Pembatasan ini akan diberlakukan mulai 21 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019.
“Pembatasan kendaraan angkutan barang ini tidak berlaku bagi kendaraan untuk suplai BBM, barang ekspor – impor dari dan ke pelabuhan, angkutan bahan pokok, angkutan pupuk dan ternak serta paket pos berupa hantaran uang. Oleh sebab itu seluruh pihak yang berkepentingan untuk selalu membawa surat – surat keterangan muatan yang sah agar bisa melalui ruas-ruas yang dibatasi oleh otoritas,” katanya dalam Seminar Promoter dengan tema Sinergi Polri Dengan Kementerian Dalam Menghadapi Nataru di Menara 165, Jakarta Selatan, Senin (26/11).
Pembatasan operasional mobil barang dapat dievaluasi waktu pemberlakuannya berdasarkan pertimbangan dari Kepolisian. Hal ini didasarkan pada kondisi lalu lintas masing-masing ruas jalan yang menunjukkan kondisi lalu lintas tidak mengalami kemacetan.
Pandu juga memperkirakan, tahun 2018/2019 ini jumlah penumpang angkutan umum pada liburan Nataru secara total akan meningkat sebesar 2,38 persen dibandingkan periode yang tahun lalu. Nataru tahun ini diperkirakan jumlah penumpang mencapai 7,77 juta orang dari sebelumnya 7,59 juta orang. Peningkatan ini terjadi lantaran dalam periode tersebut bersamaan dengan cuti bersama dan liburan anak sekolah.
Sementara Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tuti Prahastuti mengatakan, harga bahan pangan sampai saat ini masih cukup stabil walaupun ada beberapa yang mengalami kenaikan.
“Sampai hari ini masih stabil. Kita ada beberapa naik, tapi daerah tertentu dan produk tertentu yang naik, itu bawang merah,” katanya di tempat yang sama.
Kemendag menjamin stok bahan pokok tersedia cukup di daerah-daerah, khususnya untuk.memenuhi kebutuhan menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Langkah antisipasi untuk menjamin stok tersebut adalah diharapkan pelaku usaha yang meningkatkan jumlah stok serta langkah antisipasi pemerintah daerah,” tambahnya.
Di tempat yang sama Vice President Corporate Communication PT. Pertamina, Adiatma Sardjito mengatakan, PT. Pertamina juga menjamin pasokan BBM dan gas pada saat Nataru aman. Diperkirakan konsumsi gasoline selama periode tersebut akan meningkat 5,6 persen dan gasoil naik 2,5 persen tahun ini. Ditegaskannya stok BBM, LPG dan avtur dalam kondisi yang sangat aman rata-rata ketahanan stok berada di atas 20 hari.
Menurutnya, rata-rata kenaikan konsumsi gasoline dalam harian selama masa Nataru yaitu 99.731 kilo liter (KL) atau meningkat dari periode sebelumnya yang hanya 94.556 KL per hari. Sementara konsumsi gasoil rata-rata naik dari 39.510 KL per hari menjadi 41.223 KL.
“Peningkatan ekonomi 5,2 persen dan ada masa cuti bersama serta liburan akhir tahun dan libur anak sekolah mendorong peningkatan konsumsi BBM dan gas pada akhir tahun ini,” kata Adiatma.
Sedangkan Karo Penmas Divhumas Polri, Dedi Prasetyo menyadari ada beberapa langkah yang diantisipasi pada saat Nataru, salah satunyanya adalah kelancaran lalu lintas dan potensi konflik yang kerap terjadi di jalan raya atau di pusat keramaian saat pergantian tahun.
“Kerap terjadi kecelakaan di jalanan akibat banyak masyarakat yang tidak patuh rambu-rambu lalu lintas dalam merayakan Nataru. Oleh sebab itu peran Polri sangat penting dalam mengamankan dan memperlancar arus lalu lintas,” tambahnya.
Lanjutnya, kerap terjadi kontak fisik antar masyarakat pada saat momen tersebut lantaran motif tertentu yang disebabkan oleh hal sepele seperti kemacetan atau perayaan malam pergantian tahun baru yang berlebihan. Dia berharap agar semua pihak dapat terlibat dalam upaya kelancaran dan keamanan peringatan nataru. (Setia Ade Amarullah)