Jakarta Future City Forum 2021 Kembangkan Ekosistem Kewirausahaan Jakarta

SIAR.com, Jakarta — Sebagai salah satu pencapaian dari proyek “Smart Change” yang didanai oleh Uni Eropa, Pemerintah Kota Jakarta dan Berlin menyelenggarakan Future City Forum 2021 yang bertujuan untuk memberdayakan ekosistem kewirausahaan di Jakarta. Forum yang dikemas dalam 3 hari ini dilaksanakan guna memberikan wawasan dan paparan mengenai keterkaitan antar kegiatan di dalam proyek dan menghubungkan pemain ekosistem baik dari sektor publik dan swasta, organisasi nasional dan internasional dan lembaga akademis.
Future City Forum 2021 dilaksanakan bekerja sama dengan Prasetia Dwidharma & Dwidharma Media dengan topik “Resilient Entrepreneurship Ecosystem: An engine for job creation and inclusive growth in Indonesia”. Kegiatan ini membentuk peluang menarik bagi yang ingin membangun koneksi dan menambah wawasan akan solusi baru dalam ekosistem kewirausahaan melalui beberapa presentasi karya, gelar wicara, dan demo day.
Pada hari pertama, forum secara khusus berfokus pada Jakarta sebagai lokasi inovasi dan penciptaan lapangan kerja. Peluncuran gelombang pertama Future City Accelerators akan memberdayakan pengusaha, bisnis, dan lembaga pemerintah untuk menavigasi kemitraan publik-swasta di sektor perawatan kesehatan selama pandemi.
Kepala Kerjasama, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Thibaut Portevin, mengatakan bahwa, “Uni Eropa dengan senang hati mendukung kemitraan Jakarta Berlin yang memberdayakan pengusaha, pemerintah dan warga negara untuk bekerja bahu membahu untuk membentuk ekonomi yang inklusif dan digital. Kami percaya bahwa masa depan akan dibentuk oleh jaringan global yang cerdas, dengan akses global kepada finansial, pasar, talenta, inovasi, infrastruktur, dan mitra strategis.”
Salah satu yang menjadi sorotan pada hari kedua Forum adalah showcase dan gelar wicara hasil studi yang dilakukan tentang ekosistem kewirausahaan di Jakarta. Diskusi akan berkisar pada pertanyaan tentang kekuatan dan kelemahan ekosistem Jakarta dan isu mana yang harus segera perlu ditangani. Dialog lain akan menyajikan ide-ide untuk Smart Economy – Cross-sectoral pilot initiatives for smart and sustainable development in Jakarta.
“Bicara tentang Jakarta Smart City artinya bicara tentang bagaimana kita membangun ekosistem dengan kolaborasi melalui keterlibatan dengan berbagai pemangku kepentingan. Kolaborasi bagi Jakarta adalah pendekatan pembangunan yang utama. Startup merupakan salah satu tonggak untuk semakin memajukan layanan publik dan memecahkan tantangan dan permasalahan perkotaan. Melalui Jakarta Future City Hub kami berencana untuk membangun laboratorium hidup (living lab), ruang inovasi dan teknologi guna memberikan dampak langsung kepada masyarakat, termasuk untuk meningkatkan kualitas hidupnya,” ujar Bapak Yudhistira Nugraha D. Phil, Direktur Jakarta Smart City.
Hari terakhir akan ditutup dengan Demo Day dan Closing Ceremony dari Program Designer Lab, sebuah kegiatan Smart Change yang baru saja diluncurkan pada September 2021 oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Demo Day kali ini akan menampilkan hasil kerja para Startup Support Organizations
yang dikembangkan selama bootcamp yang dilaksanakan pada bulan September dan Oktober 2021 dan memberikan sertifikasi kepada organisasi. Satu organisasi dari peserta yang tampil akan diberikan kesempatan untuk melaksanakan program yang dipresentasikan untuk dikembangkan di kota dan wilayah lain di Indonesia melalui Make IT Alliance.
Kepala Unit Perdagangan Luar Negeri, Kebijakan Ekonomi Eropa, Kerjasama Pembangunan di Senat Berlin Departemen Ekonomi, Energi dan Perusahaan Umum, Rainer Seider, menyampaikan apresiasinya, “Kepada Uni Eropa atas kesempatan dalam memperkuat kerja sama antara kota kembar Jakarta dan Berlin. Kami berharap dapat menciptakan ruang di Jakarta untuk kreasi bersama dan kolaborasi di antara para pemangku kepentingan. Ruang untuk memungkinkan terjadinya kegiatan mentoring bagi bisnis masa depan. Proposisi nilai utama kami untuk Jakarta Future City Hub adalah menghadirkan tantangan Smart City dan peluang kolaborasi internasional untuk para Startup.”
Hasil forum yang terbuka untuk umum ini akan menjadi masukan bagi kegiatan Smart Change mendatang, seperti Jakarta Future City Hub, Future City Accelerator, program Pembelajaran Online dan rencana aksi bagi ekosistem kewirausahaan. Dengan ini, Forum menciptakan peluang inovasi dan kolaborasi lintas sektoral, yang mempercepat terciptanya kota yang lebih baik dan berkelanjutan.
Smart Change merupakan Change “PENGEMBANGAN TATA KELOLA PERKOTAAN, KESEJAHTERAAN DAN INOVASI DI JAKARTA”, didanai oleh Uni Eropa, kerja sama ini dijalankan bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Negara Bagian Berlin. Proyek ini mempromosikan pembangunan perkotaan terintegrasi melalui kemitraan kota, serta mendukung kerja sama segitiga dengan Bangkok. Kemitraan ini mendukung Agenda 2030 tentang Pembangunan Berkelanjutan dengan mempercepat transformasi digital dan program transformasi Smart City 4.0 di Jakarta. Proyek ini merupakan hasil kerja sama jangka panjang dalam kerangka kemitraan kota kembar Berlin-Jakarta dan platform startup Jerman-Asia, serta jaringan Asia Berlin. “Smart Change” merupakan bagian dari rencana kerja Jakarta.
Sementara untuk Jakarta Smart City merupakan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di bawah Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta. Dalam perjalanan membangun kota pintar Jakarta, Jakarta Smart City memiliki 4 prinsip utama, yaitu Mobile First, System and Data Tech, Digital Xperience, dan Smart Collaboration. Prinsip tersebut menjadi kredo Jakarta Smart City dalam mengembangkan produk dan layanan serta mewujudkan ekosistem kota pintar 4.0 untuk meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan kebahagiaan warga Jakarta. Lebih lanjut, Jakarta Smart City bercita-cita untuk mentransformasikan dan mendorong peran pemerintah kota sebagai kolaborator.
Prasetia Dwidharma yang berdiri pada tahun 2008 dan telah berkembang menjadi pemain utama di industri dengan empat divisi di bawah perusahaan: kontraktor telekomunikasi dan infrastruktur, teknologi informasi dan komunikasi, outsourcing proses bisnis, dan investasi. Prasetia Investasi telah berinvestasi di perusahaan teknologi sejak 2016. Berfokus pada Startup B2B tahap awal, Prasetia telah mendukung lebih dari 100 Startup terukur dan berkembang pesat di berbagai industri di Asia Tenggara (terutama di Indonesia) & Amerika Serikat melalui undangan reguler dari Y Combinator. Prasetia mendukung mereka dalam merencanakan dan mengeksekusi strategi perusahaan, sehingga mereka siap untuk tahap pertumbuhan. (Jakarta Future City Forum 2021/Setia Ade Amarullah)
Foto: JFCF 2021