Kemenperin Dukung Kompetisi IoT

SIAR.Com — Untuk mendorong pengembangan SDM industri yang kompeten dalam era digital, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendukung berbagai kegiatan yang bertujuan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat di bidang teknologi.
Menurut Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin, R. Janu Suryanto, salah satu upaya yang dilakukan adalah mendukung kompetisi pengembangan solusi IoT bertajuk “Bosch IoT Hackathon 2019” yang diinisiasi oleh penyedia layanan dan teknologi global asal Jerman, Bosch, yang rencananya digelar pada bulan Oktober tahun ini.
“Harapannya, kompetisi tersebut memunculkan ide-ide baru yang kemudian bisa diwujudkan dalam prototipe produk yang siap dipasarkan. Sehingga, event itu akan mendorong terciptanya produk-produk dengan kandungan lokal yang lebih besar,” katanya, pekan lalu di Jakarta.
Bosch IoT Hackathon 2019 bertujuan menumbuhkan kreativitas dan semangat inovasi di kalangan digital natives (pengguna perangkat teknologi) di Indonesia. Format kompetisi ini menantang peserta di ranah IoT untuk secara berkelompok saling berpacu menyusun dan mengembangkan ide sampai ke model bisnisnya.
Kemudian, mereka mempresentasikannya di hadapan tim juri hanya dalam waktu singkat. Dengan kompetesi ini, diharapkan akan membantu memecahkan problematika terutama yang berkaitan dengan manufaktur pintar, mobilitas pintar, kota pintar, agrikultur pintar dan solusi IoT untuk peningkatan kualitas lingkungan.
Sementara itu, Managing Director Of PT Robert Bosch Automotive Toto Suharto mengatakan, Bosch IoT Hackathon 2019 bakal digelar pada Oktober mendatang. Ajang ini bertujuan menumbuhkan kreativitas dan semangat inovasi di kalangan digital natives (pengguna perangkat teknologi) di Indonesia. Yakni para maker, data scientist, hacker, IoT enthusiast dan developer.
“Kompetisi berformat hackathon ini menantang peserta untuk secara berkelompok saling berpacu menyusun dan mengembangkan ide sampai ke model bisnisnya. Kemudian mempresentasikannya di hadapan tim juri hanya dalam waktu 60 jam,” jelasnya.
Melalui Bosch IoT Hackathon 2019, Toto berharap, akan menyatukan para digital natives untuk beradu ide di ranah IoT guna memecahkan problematika di Indonesia. Terutama yang berkaitan dengan manufaktur pintar, mobilitas pintar, kota pintar, agrikultur pintar serta solusi IoT untuk peningkatan kualitas lingkungan. “Harapan kami, lewat kompetisi ini, akan lahir produk atau layanan IoT yang orisinal dan khas bagi masyarakat Indonesia. Kami siap memberi dana pengembangan ide hingga Rp100 juta,” lanjutnya.
Sebelum kompetisi digelar, sosialisasi dilakukan Bosch dengan menggelar rangkaian pelatihan (Bosch Class) dan temu wicara (Bosch Talk) di Surabaya, Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Kegiatan ini melibatkan pemerintah, akademisi dan pelaku industri. “Tema manufaktur pintar atau smart manufacturing tepat merepresentasikan Surabaya. Mengingat kota ini dan wilayah di sekitarnya menjadi salah satu sentra manufaktur penting di Indonesia,” pungkasnya. (Kemenperin/Setia Ade Amarullah)