Lamborghini Belum Yakin dengan Mobil Listrik

SIAR.Com — Seiring dengan tuntutan penggunaan energi bersih dan terbarukan, kemajuan di bidang otomotif telah melahirkan kendaraan listrik (electric car). Namun masih ada sejumlah produsen kendaraan yang belum yakin dengan teknologi electric car. Salah satunya adalah Lamborghini.
Produsen mobil balap, Lamborghini percaya bahwa teknologi baterai belum pada tingkat yang memungkinkan mobil balap yang menggunakan listrik (baterai).
Menurut Kepala Bagian Teknis Lamborghini Maurizio Reggiani, energi dan daya baterai belum dapat memenuhi spesifikasi mobil sport super.
Menurut Reggiani, supercar Lamborghini perlu mencapai kecepatan tertinggi lebih dari 186 mil per jam (300 kilometer per jam), dan baterai harus memungkinkan untuk tiga putaran Nordschleife Nürburgring. Nordschleife (lingkar utara) di sirkuit Nürburgring, Jerman, sering digunakan untuk pengujian berbagai model mobil.
Namun, Rimac Concept_One dan Nio EP9 tampaknya membuktikan sebaliknya dan memungkinkan untuk itu. Rimac Concept_One memiliki 1.224 horsepower (900 kilowatt) dan mencapai kecepatan tertinggi 221 mph (355 kilometer per jam). Selain itu, Nio EP9 menetapkan rekor Nordschleife dari 6: 45,90 tahun lalu, yang menambah kepercayaan lebih lanjut untuk gagasan bahwa EV kinerja adalah real deal.
Lamborghini memang berniat untuk beralih ke elektrifikasi secara bertahap. A plug-in hybrid Urus tiba pertama di 2019 dan dilaporkan berbagi powertrain dengan Porsche Panamera Turbo S E-Hybrid.
Lamborghini akan mengambil putusan penting pada tahun 2019, apakah akan menjadi lebih serius menciptakan supercar listrik sepenuhnya karena akan menyelesaikan kemitraan tiga tahun dengan Massachusetts Institute of Technology. Kemudian setelah itu, perusahaan “dapat mulai berpikir tentang apa jenis mobil ini,” kata Reggiani kepada Automotive News Europe.(Mobil1/Bram)
Foto : CNN