Pameran Gambar Cadas Wimba Kala Resmi Dibuka

SIAR.Com, Jakarta – Pameran Gambar Cadas yang bertajuk “Wimba Kala” secara resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mewakili Mendikbud, Jumat (28/4) di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta.
Perhelatan ini merupakan hasil kerja sama antara lembaga-lembaga kebudayaan yang berada di bawah naungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu, Galeri Nasional Indonesia, Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi, Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur, Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi Selatan, Balai Pelestarian Cagar Budaya Maluku Utara; Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman; Pusat Penelitian Arkeologi Nasional; dan Museum Basoeki Abdullah.
“Wimba Kala” yang dikuratori oleh tiga kurator sekaligus yaitu Rizki A. Zaelani, Pindi Setiawan, dan R. Cecep Eka Permana, serta dibantu asisten kurator Adhi Agus Oktaviana, merupakan sebuat perhelatan yang menggabungkan dua disiplin ilmu sekaligus, yaitu seni rupa dan arkeologi. Ini merupakan tantangan baru bagi Galeri Nasional Indonesia, juga bagi para perupa pameran ini untuk ‘melihat’ sebuah studi dan data-data ilmiah dari sudut pandang seni rupa, dan menampilkannya dalam visualisasi artistik yang menarik, yang tidak hanya dapat dinikmati oleh pecinta arkeologi saja, atau pecinta seni saja, melainkan juga dapat menjadi magnet yang mampu menggaet ketertarikan seluruh lapisan masyarakat pada umumnya.
Di Indonesia, masyarakatnya diyakini sudah memulai menggambar sejak 40.000 – 20.000 tahun lalu (artinya salah satu yang tertua dan pertama di Indonesia). Kemudian terdapat gambar cadas (garca) yang berasal dari periode 20.000 – 10.000 tahun lalu, dan ada yang dari kira-kira 3.000 – 500 tahun lalu. Diungkap Cecep yang merupakan seorang peneliti gambar cadas, gambar cadas terbaru di Indonesia ditemukan sejak tahun 2009 di wilayah Sumatra.
Pindi yang merupakan peneliti gambar prasejarah mengatakan, istilah gambar cadas (garca) secara umum merupakan tinggalan arkeologis berupa gambar-gambar yang dibuat pada suatu permukaan yang keras, dan garca bukan merupakan artefak-portabel karena digambar pada dinding gua, ceruk, tebing, atau bongkahan besar.
“Gambar cadas pertama ditemukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional di Gua Harimau di wilayah Sumatra Selatan tahun 2009. Selanjutnya gambar cadas di Sumatra ditemukan pula di wilayah Jambi dan Sumatra Barat pada tahun 2014 – 2016,” papar Cecep.
Gambar-gambar cadas di Indonesia tersebut, memiliki ciri khas yang tidak dimiliki gambar cadas di belahan dunia lain. “Salah satu ciri yang sangat khas dari garca di Indonesia adalah cap tangan jamak, seperti yang ditemui di Sangkulirang (Kalimantan) dan Maros (Sulawesi). Sedangkan pada tempat lain di dunia, cap tangan biasanya digambar terpisah sendiri-sendiri,” tambah Pindi.
Hasilnya, terciptalah delapan karya kekinian yang terinspirasi dan merupakan hasil representasi dari gambar-gambar cadas. Karya tersebut berupa lukisan, seni instalasi, video art, fotografi, dan mural.
Menurut Pindi, pameran “Wimba Kala” ini, banyak menampilkan garca-garca yang paling banyak diwariskan para pembuat garca yaitu cap-tangan (citra), figuratif (wimba), dan garis-garis spontan (gerigis), yang sangat terkait dengan model mata pencaharian, latar sosial, ideologi, determinasi alam dari masyarakat pendukung garca. Uniknya dalam pameran ini, garca-garca tersebut diletakkan pada situs yang merepresentasikan posisi gambar sebenarnya di lapangan. Ada yang berada di langit-langit, dinding atas, dinding bawah, bahkan ada yang harus dilihat dengan cara berdiri, jongkok, dan berbaring.
Pameran dibuka untuk umum mulai 29 April hingga 15 Mei 2017, pukul 10.00 – 19.00 WIB, di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Selain pameran, perhelatan ini dilengkapi dengan serangkaian program publik berupa Seminar “GAMBAR CADAS INDONESIA: Seni Dulu dan Kini” pada 4 Mei 2017, pukul 09.00 WIB di Ruang Seminar Galeri Nasional Indonesia.
Juga ada Gallery Tour setiap Sabtu, 29 April, 6 Mei, 13 Mei 2017, pukul 13.00 WIB di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Selain itu, ada pula kegiatan Melukis/Membuat Mural ‘Gambar Cadas’ untuk Publik di area outdoor yang dapat dimanfaatkan pengunjung selama pameran berlangsung untuk mencoba secara langsung dan merasakan sensasi melukis mural gambar cadas. (Rls/RN)
Foto : Doc GNI