Penduduk AS yang Pertama Kali Dapat Vaksinasi

SIAR.Com, — Di antara penduduk negara-negara di dunia, penduduk Amerika Serikat yang bakal pertama kali mendapat vaksinasi COVID-19 yaitu pada pertengahan Desember 2020. Sementara negara lainnya diperkirakan baru pada awal 2021.
Saat ini, kondisi AS terkait COVID-19 sudah sangat mengkuatirkan. Sebab menurut data WHO, hingga Selasa (24/11) dari total kasus sebanyak 58,900,547 di dunia dengan kematian sebanyak 1,393,305 jiwa, jumlah kasus di AS mencapai 12.119.654 kasus dengan kematian sebanyak 254.798 jiwa.
Saat ini vaksin yang ada, baik buatan Pfizer maupun Moderna, tengah menunggu persetujuan FDA (Food and Drug Administraton)–semacam BPOMnya AS-. Rencananya, Komite penasihat vaksin Food and Drug Administration (FDA) akan bertemu pada 10 Desember untuk membahas apakah akan mengotorisasi vaksin.
Menurut kepala program vaksin virus korona AS Dr Moncef Slaoui mengatakan kepada jaringan AS CNN bahwa rencananya adalah untuk “mengirimkan vaksin ke lokasi imunisasi dalam waktu 24 jam” setelah vaksin disetujui.
Dr Slaoui mengatakan kepada CNN bahwa itu bisa diluncurkan “mungkin pada hari kedua setelah persetujuan”.
Vaksin akan didistribusikan berdasarkan populasi setiap negara bagian. Dr Slaoui mengatakan setiap negara bagian akan bertanggung jawab untuk memutuskan siapa yang mendapat vaksin terlebih dahulu, dengan rekomendasi bahwa prioritas diberikan kepada mereka yang paling berisiko, seperti petugas kesehatan dan orang tua.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control/CDC) AS telah memperingatkan bahwa kasus virus korona “meningkat pesat” di seluruh negeri. Korban tewas setiap hari telah mencapai level tertinggi sejak Mei.
Beberapa negara bagian telah mencoba memerangi tingkat kenaikan penyebaran penyakit tersebut dan tingkat kematian yang terus melonjak. Di Texas, Pengawal Nasional (National Guard) telah dikerahkan di kota El Paso untuk membantu operasi kamar mayat di tengah lonjakan kematian akibat virus korona. Di California juga telah dilakukan berbagai upaya, antara lain pemberlakuan jam malam guna mengurangi penyebaran virus tersebut.
Pemberlakuan jam malam juga dilakukan di New York City. Di sana, bar, restoran, dan pusat kebugaran diizinkan buka hingga pukul 22:00, tetapi sekolah tutup.
CDC juga telah mendesak orang Amerika untuk menghindari bepergian untuk liburan Thanksgiving pada 26 November untuk mencegah peningkatan penyebaran penyakit.
Thanksgiving biasanya menandai minggu tersibuk untuk perjalanan di AS. Tahun lalu, diperkirakan 26 juta orang melewati bandara negara itu dalam seminggu menjelang liburan. (CNN/BBC/Joko Susilo)
Foto : Anadolu Agency