Persiapan Indonesia Menghadapi Perkembangan Industri 4.0

SIAR.Com, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya mengantisipasi dalam menghadapi perkembangan industri 4.0.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara meyakini, teknologi merupakan variabel yang berpengaruh terhadap ekspor dan impor. Selain itu, teknologi dapat sebagai enabler di sektor industri.
Hal tersebut diungkapkan Rudiantara pada Selasa (8/1) lalu di Hotel Ritz Carlton Jakarta, saat menjadi salah satu pembicara Diskusi Outlook Perekonomian Indonesia 2019.
“Teknologi berkembang cepat, sedangkan kita bukan negara inventor, tapi kita tidak bisa tinggal diam. Teknologi di komunikasi adalah broadband, dimana ada 3 aspek yaitu: network, device, dan application,” katanya dalam kesempatan tersebut.
Terkait sumber daya manusia, pemerintah mempunyai Program Digital Talent, dimana penyediaan teknisi perlu diperbanyak menjadi 20 ribu orang.
“Pemerintah siapakan 20 ribu teknisi pada tahun 2019. Sampai tahun 2018 sudah ada 1.000 dari 40 ribu orang yang mendaftar. Kita bekerjasama dengan 20 perguruan tinggi, dengan silabus dari perusahaan teknologi global,” jelasnya.
Tiongkok dan Korea, sambungnya, hingga saat ini masih menjadi juara untuk jaringan atau network secara luas.
“Untuk itulah kita menerapkan kebijakan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Kami dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan mendorong TKDN,” masih lanjut Rudiantara.
Pemerintah juga telah menyiapkan infrastruktur teknologi melalui Program Palapa Ring-nya.
“Palapa Ring Barat sudah selesai 100 persen, begitu juga dengan Paket Tengah selesai per 1 Januari 2019. Bagian Timur sudah mencapai 89.39%. Integrasi semuanya akan selesai pada pertengahan tahun 2019. Sehingga nanti tidak ada lagi wilayah yang tidak tersentuh internet,” lanjut Rudiantara. (Kominfo/RN)
Foto : FirFar