Petani Binaan Pertamina Panen Raya Kentang

SIAR.Com, Garut – Ada yang berbeda dengan para petani di Kampung Panyingkiran, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Wajah mereka nampak berseri-seri karena hati mereka sedang bersuka cita. Pasalnya, tanaman kentang yang mereka tanam, kini siap dipanen.
Setelah bergelut selama empat bulan, dengan berpeluh menabur benih dan merawat tanaman kentang di lahan seluas 76 Ha, kini saatnya “pahlawan” pangan di Kabupaten Garut itu bersuka ria. Hari ini mereka Panen Raya Kentang, bersama Kepala Dinas Pertanian Garut, Beni Yoga G, Vice President CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero), Agus Mashud, General Manager PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) Area Kamojang Wawan Darmawan dan undangan lainnya.
Sebanyak 128 petani tersebut adalah mitra binaan Corporate Social Responsibility & SMEPP (Small Medium Enterprise Partnership Program) Pertamina Area Jawa Bagian Barat.
Mereka patut bergembira karena hasil Panen Raya Kentang tahun ini, sangat menggembirakan. Panen yang bergulir sejak September lalu hingga Januari 2018 mendatang, diperkirakan akan menghasilkan lebih dari 1.000 ton.
Hasil panen yang melimpah tersebut, tidak lepas dari program kemitraan Pertamina yang menyuntik bantuan modal usaha. Mereka diberikan pinjaman dengan metode Bayar Panen (Yar-nen) selama 6 bulan dan bergulir selama jangka waktu 3 tahun.
VP CSR & SMEPP Pertamina Agus Mashud mengatakan, sejak 30 Mei 2017, Pertamina telah menyalurkan bantuan modal usaha melalui Program Kemitraan sejumlah Rp 7,4 miliar kepada kelompok Petani Kentang di Garut.
“Dana kemitraan telah disalurkan kepada petani melalui koperasi yang mengawasi penyaluran dana, mendampingi petani, sekaligus menampung hasil panen kentang. Panen raya ini adalah hasil dari musim tanam bulan Mei 2017 lalu, dan kami bersyukur hasil panennya sangat menggembirakan. Hasil yang dicapai lebih dari 1000 ton kentang dan menjadi tolok ukur keberhasilan program-program kemitraan yang kami gulirkan dalam mendorong peningkatan ekonomi masyarakat khususnya petani,”ujar Agus Mashud.
Mitra yang digandeng Pertamina di Garut, jelas Agus, adalah koperasi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) “Mustika Hutan”. Koperasi ini awalnya menaungi perambah hutan. Kemudian berkembang menaungi beberapa petani tanaman gunung yang ada di Garut. Selain membina petani dalam produksi, Koperasi LMDH ini pula yang akan menampung hasil panen para petani, dan membelinya dengan harga yang layak.
“Kami berharap program ini dapat meningkatkan kesejahteraan para petani kentang yang selama ini selalu dibayangi dengan jeratan rentenir dan tengkulak, karena kesulitan mengakses pinjaman modal lunak,” katanya.
Program kemitraan Pertamina dengan menggandeng sektor pertanian dan perikanan sudah digulirkan di beberapa wilayah. Selain di Garut, Pertamina juga menyalurkan modal usaha kepada 3.400 petani tebu di wilayah sekitar pabrik gula PTPN XI di Jawa Timur dan kepada 300 petani kopi di wilayah penggilingan kopi PTPN XII juga di Jawa Timur. Selain itu program kemitraan Pertamina juga menggulirkan bantuan bagi nelayan di Banten untuk mendorong peningkatan kemampuan teknis, bantuan alat tangkap ikan, sekaligus membantu akses pemasaran konsumen besar. (RN)
Foto : Tribun