Pusat Pelatihan dan Sertifikasi TIK di Indonesia Terbesar dan Terlengkap se-Asia Pasifik

SIAR.Com, Jakarta – ASEAN Academy (Indonesia) Engineering Institute secara resmi dibuka. Huawei ASEAN Academy dengan luas 2 hektar di Indonesia yang berlokasi di Jakarta ini merupakan pusat pelatihan dan sertifikasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang terbesar dan terlengkap di antara Huawei Academy di kawasan Asia Pasifik.
CEO Huawei Indonesia yang juga merupakan President Huawei ASEAN Academy, Jacky Chen mengatakan, dibangunnya Huawei ASEAN Academy Engineering Institute di Indonesia merupakan penegasan atas kuatnya komitmen Huawei Indonesia dalam turut mengembangkan kompetensi SDM Indonesia di bidang TIK guna mendukung percepatan transformasi digital di tanah air, sekaligus mendukung tercapainya visi Indonesia menjadi lima besar kekuatan ekonomi digital dunia pada 2045.
“Keberadaan SDM yang menguasai bidang TIK menjadi kunci penting bagi Indonesia untuk mewujudkan visi-visi besarnya sekaligus meningkatkan daya saing globalnya. Sementara, saat ini masih terjadi kesenjangan antara ketersediaan dan jumlah SDM mumpuni yang dibutuhkan,” ucap Jacky dalam keterangannya kepada Siar.com pada Senin (25/1).
“Oleh karena itu, selama 20 tahun Huawei hadir di Indonesia, upaya pengembangan kompetensi SDM TIK yang kami selenggarakan bersama pemerintah, akademia dan komunitas selalu menjadi prioritas utama,” katanya.
“Kami bertekad akan terus menguatkan komitmen tersebut melalui Huawei ASEAN Academy di Indonesia. Dalam 5 tahun, lewat sinergi multiple-helix dengan berbagai pihak, kami menargetkan untuk mengembangkan kompetensi 100.000 SDM Digital Indonesia,” lanjutnya lebih jauh.
Sementara itu, Dekan Huawei ASEAN Academy (Indonesia) Engineering Institute, YangDongHai menjelaskan bahwa untuk mendukung terselenggaranya proses pelatihan dan sertifikasi, Huawei ASEAN Academy (Indonesia) Engineering Institute dilengkapi dengan teknologi paling canggih di industri seperti konstruksi jaringan nirkabel dan microwave, upgrade, migrasi, dismantling, penggelaran ulang, FTTx, hingga datacom jaringan optik.
“Di Huawei ASEAN Academy (Indonesia) Engineering Institute, selain mengikuti kelas teori, SDM di bidang TIK juga bisa belajar praktik kerja lapangan, mengikuti ujian dan memperoleh sertifikasi. Kami juga mengadakan pelatihan desain lapangan dengan modular yang bisa digunakan kembali. Dengan ini, pelatihan bisa diselenggarakan untuk 80 personel sekaligus di lapangan. Sehingga, diharapkan sebanyak 1.500 hingga 2.000 program pelatihan dan sertifikasi TIK ini diharapkan dapat terselenggara dalam setiap tahunnya,” pungkas YangDongHai.
Huawei ASEAN Academy (Indonesia) terdiri dari Business College, Technical College dan Engineering College didukung lebih dari 100 trainer, lebih dari 3000 pelatihan, lebih dari 100 mirroring environment, serta dilengkapi dengan laboratorium-laboratorium, ruang-ruang kelas, pusat pelatihan, hingga fasilitas untuk mempelajari instalasi hardware dan pekerjaan-pekerjaan di lapangan.
Business College, membantu para manajer atau posisi sederajat dari berbagai lembaga untuk memahami dinamika TIK di industri, memiliki kepemimpinan yang kuat, sehingga mampu membangun kebijakan serta keputusan yang tepat. Peserta dari kalangan pemerintahan, regulator, perusahaan, serta para manajer dari perusahaan berskala enterprise maupun operator telekomunikasi dapat mempelajari tentang perkembangan TIK terkini beserta tren-tren industri, berbagai best practices yang bermanfaat sebagai bahan studi, hingga filosofi manajemen Huawei.
Technical College, untuk para engineer dari operator telekomunikasi maupun enterprise, mahasiswa, praktisi TIK, dan mitra ekosistem. Ragam program yang ditawarkan antara lain adalah ICT Technical Training and Certification, IP Training and Certification, ICT Competition, Seeds for the Future, Excellent College Students Internship, Developer Contest (HMS, Cloud & AI), serta 5G+AI Ecosystem Innovation Training Camp.
Engineering College, peserta dari kalangan teknisi Sub-Kontraktor maupun siswa sekolah vokasional dapat meningkatkan pengetahuan dan kecakapan di bidang TIK, meningkatkan peluang kerja di bidang TIK khususnya bagi siswa-siswa sekolah vokasional, serta meningkatkan efisiensi karyawan di perusahaan-perusahaan Sub-Kontraktor. (Huawei Indonesia/RonaNovrinta)
Foto : Huawei Indonesia