Rangkaian 50 Lukisan Jadi Satu Alur dalam Pameran Human Hominis

SIAR.Com, Jakarta – Pameran Human Hominis diselenggarakan tanggal 8-19 November 2018 di Gedung A Galeri Nasional Indonesia.
Pameran ini menampilkan 50 lukisan karya seniman-seniman Indonesia dari sekitar seribu karya lukis dari berbagai penjuru Indonesia. Sebanyak 50 karya lukis tersebut sebetulnya merupakan karya para finalis yang lolos seleksi ajang UOB Painting of The Year 2018 (UOB POY). Ajang UOB POY 2018 itu sebenarnya berlangsung pada 15 Mei 2018 lalu.

Anissa Dermawan Kunaefi (b.1994) Camouflage “Flackterns” 100 x 200 cm Cat minyak pada kanvas 2018
Photo by GNI

Seno Wahyu Sampurno (b.1993) Introspeksi Diri 170 x 200 cm Kertas, spidol dan semir sepatu pada kanvas 2018
Photo by GNI
Tim juri dari UOB POY 2018 yang terdiri dari Entang Wiharso, Bambang Bujono dan Wiyu Wahono akhirnya memilih 50 karya lukis itu untuk dipamerkan dalam pameran Human Hominis.
Fakta unik dalam penjurian hingga akhirnya dipilih 50 karya bahwa pameran ini justru mengupayakan cara sehingga karya para finalis dapat disajikan sebagai satu kesatuan yang utuh, berjalin-padu dan berdialog satu sama lain. Labeling kategori “professional’ dan “baru” tidak digunakan dalam pemilihan ke 50 karya-karya tersebut. Karya-karya para pemenang pun tidak ditempatkan secara khusus atau paling menonjol di dalam ruang pamer.

Ajeng Martia Saputri (b.1992) Universe Under Our Skin 90 x 90 cm Pulpen pada gaun buatan tangan 2018
Photo by GNI

Suvi Wahyudianto (b.1992) Angs’t (ANGST) 100 x 150 cm Resin, plastik, enamel, pigmen pada plat aluminium 2018
Photo by GNI
Pada kompetisi UOB POY tidak memakai tema sebagai dasar melahirkan suatu karya dan juga UOB POY tidak menggunakan pengertian ‘seni lukis’ yang klasik (yang notebene identik dengan cat dan kanvas).
Dapat dilihat dari karya-karya tersebut bahwa seniman sebagai pencerita dan kecenderungan berkata atau bercerita mencerminkan sifat-sifat manusia yang paling manusiawi, suatu Natura Hominis. (GNI/RN)
Foto : GNI