Schneider Electric™ Capai Target net-zero emission Lewat Manfaat Energi Terbarukan

SIAR.com, Jakarta — Schneider Electric™, pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi, dan the world’s most sustainable corporation 2021 menurut Corporate Knights menyatakan pencapaian target net-zero emission melalui pemanfaatan sumber energi terbarukan perlu dibarengi dengan pembaruan infrastruktur jaringan kelistrikan terdesentralisasi untuk mengakomodasi kebutuhan energi masa depan.
Jaringan listrik atau gardu induk dibangun sebelum kita mengetahui atau memahami bahaya iklim. Infrastruktur terpusat ini dirancang untuk mendukung fokus masyarakat pada kemakmuran ekonomi, inovasi industri dan ketahanan energi, bukan emisi karbon.
Di sisi pasokan, perusahaan kini telah membuat kemajuan dalam pembangkit energi terbarukan yang terdesentralisasi, dengan kapasitas energi hijau yang tinggi dan pengurangan biaya. Di sisi konsumen, semakin banyak perangkat yang terhubung dan mengkonsumsi energi yang cukup besar, di rumah, kantor dan di lingkungan industri.
Namun, jaringan saat ini pada dasarnya tetap sama terpusat dan sulit untuk beradaptasi dengan perubahan pasokan dan permintaan serta perubahan kondisi cuaca.
Kami telah membuat kemajuan luar biasa dalam bisnis hijau selama dua dekade terakhir. Sejak pergantian abad, harga listrik turun drastis. Secara global, biaya solusi PV surya turun 82% antara 2010 dan 2019, sementara harga listrik yang dihasilkan surya turun 89%, dari $359 /MWh pada 40 USD selama periode yang sama.
“Sayangnya, jaringan listrik warisan masa lalu tidak didesain untuk mendukung pembangkit listrik terbarukan yang tersebar. Kita mulai melihat jaringan listrik berderit di bawah tekanan pasokan dan beban yang berfluktuasi karena kondisi cuaca yang tidak normal – yang merupakan akibat perubahan iklim. Sementara permintaan listrik akan terus meningkat karena dunia semakin digital dan terjadi pergerakan secara masal dari penggunaan kendaraan dengan mesin pembakaran internal ke kendaraan listrik. Jaringan listrik cerdas (smart grid) yang terdesentralisasi, diperkuat oleh pembangkit listrik terbarukan yang terdesentralisasi, akan membawa kita menuju dunia dengan emisi nol-bersih,” ungkap Roberto Rossi, Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste.
Smart grid sangat penting untuk menjamin ketersediaan pasokan energi yang efisien, tangguh dan andal untuk masa depan. Selain itu, jaringan pintar memungkinkan kami untuk memprediksi, mendeteksi, dan mencegah pemadaman sebelum terjadi.
Teknologi seperti solusi manajemen terdistribusi dan integrasi platform IT-OT mengidentifikasi kesalahan yang dapat menyebabkan pemadaman listrik, lokasi kesalahan jaringan dan memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri sendiri menggunakan switching otomatis.
Selama 30 tahun ke depan, dunia akan menghasilkan 78.700 TWh listrik, tiga kali lebih banyak daripada di 2018. Jaringan mikro AC/DC hibrida dan mutakhir , solusi pembiayaan baru dan akan berperan satu dalam memecahkan tantangan terbesar saat ini , terhadap perubahan iklim, dengan menyediakan energi yang bersih, andal, tahan lama. Hal ini dimungkinkan berkat strategi yang tepat.
“Untuk mewujudkan masa depan net-zero lebih cepat, kemitraan di bidang energi harus diwujudkan untuk menciptakan inovasi berkelanjutan yang ramah lingkungan. Sistem kelistrikan yang terdesentralisasi merupakan kunci masa depan yang dapat mendukung upaya pemerintah dunia dalam transisi menuju carbon neutral pada 2060.” tutup Roberto. (Schneider Electric™/Setia Ade Amarullah)
Foto: SE