Setelah Peroleh Pendanaan April 2020, Kinerja TaniHub Group Makin Kinclong

SIAR.Com, Jakarta — Startup agritech TaniHub Group tahun 2020 lalu meroket. Apalagi setelah memperoleh pendanaan sekitar US$17 juta pada April 2020 lalu.
TaniHub Group mengklaim tahun 2020 lalu. Pihaknya mengalami pertumbuhan pendapatan kotor sebesar 600+ persen.
Pada konferensi pers virtual, TaniHub Group mengumumkan bahwa perusahaan saat ini sedang menyelesaikan putaran pendanaan “besar-besaran”, setelah pendanaan yang diterima pada April 2020.
Presiden TaniHub Group Pamitra Wineka mengatakan bahwa putaran pendanaan kemungkinan akan menjadi “yang terbesar yang pernah dilakukan oleh sebuah startup agritech di Asia Tenggara”.
“Kami melihat putaran pendanaan ini sebagai peluang bagi petani dan produk Indonesia untuk diakui secara internasional,” kata Wineka.
TaniHub Group tidak akan mengungkapkan tentang siapa investor dan jumlah pasti pendanaannya. Namun, pendanaan baru akan digunakan untuk lebih kembangkan proyek TaniHub Group yaitu: Digitalisasi ekosistem B2B di sektor pertanian, otomatisasi proses rantai pasokan, akuisisi petani, dan pengukuran dampak sosial dari pekerjaan yang telah dilakukan perusahaan.
“Kami sedang menjajaki berbagai strategi bisnis yang dapat berdampak langsung pada pertumbuhan kami, tetapi kami belum dapat memastikannya,” tegas Wineka menjawab pertanyaan wartawan.
TaniHub Group diluncurkan pada 2017. TaniHub Group saat ini memiliki lini bisnis TaniHub (platform e-commerce untuk produk makanan dan pertanian), TaniFund (platform pinjaman P2P untuk petani), dan TaniSupply (unit yang bekerja untuk meningkatkan rantai pasokan pertanian).
Tahun lalu, perusahaan mengklaim bahwa mereka mengalami pertumbuhan pendapatan kotor 639 persen dengan lebih dari 1.700 SKU yang tercatat. TaniHub Group mengaitkan pertumbuhan tersebut dengan meningkatnya popularitas platform e-commerce yang dipicu oleh pandemi COVID-19.
Salah satu lini bisnis TaniHub Group, yakni TaniFund telah menyalurkan dana hingga US $ 6,3 juta atau setara dengan Rp80 miliar untuk petani pada tahun 2020, dengan akumulasi dana sebesar Rp180 miliar yang disalurkan sejak diluncurkan pada tahun 2017.
TaniHub Group juga telah membuka pusat pengolahan dan pengepakan di Malang Jawa Timur yang akan diikuti oleh pusat-pusat lainnya di seluruh Indonesia. Sentra tersebut merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk lebih mendekatkan diri dengan petani dan potensi pasarnya serta menjaga kualitas produk.
Menurut catatan SIAR.com, setelah TaniHub Group berdiri tahun 2016, mulai mendapatkan pendanaan Seed Round pada April 2016 sebesar US$2 juta dari Alpha JWC Ventures. Kemudian pada akhir Mei 2019 mendapat pendanaan Seri A sebesar US$10 juta dari beberapa investor yang dipimpin Openspace Ventures dan diikuti oleh Golden Gate, Intudo Ventures, dan DFS Lab. Lalu pada April 2020 kembali mendapat pendanaan masih dalam putaran Seri A sebesar US17 juta dari Openspace Ventures, Intudo Ventures, Golden Gate, Vertex Ventures, UOB Ventures, Tenaya Capital, dan BRI Ventures. (TaniHub Group/Joko Susilo)
Foto : TaniHub