Squline Jalin Kerjasama dengan Pusat Pengajaran Bahasa Atma Jaya  

SIAR.Com, Jakarta — Agar relevan dengan kondisi dan kebutuhan saat ini, Squline dan Pusat Pengajaran Bahasa (PPB) Atma Jaya menjalin kerjasama membuat kurikulum yang sesuai. Hal ini tak lepas dari peluang e-learning yang ada.

Menurut Chief Business Development Officer WIR Group Peter Shearer, peluang bisnis e-learning di Indonesia sangat prospektif.  Hal ini ditandai dengan naiknya jumlah permintaan akan kebutuhan e-learning setiap tahunnya, menurut data elearningindustry.com, yaitu 25% atau lebih besar dari rata-rata Asia Tenggara yang hanya 17,3%.

Peter menjelaskan, pasar e-learning di Indonesia sangat besar, terlebih belum banyak penyedia jasa e-learning di sini.  “Meski demikian, harus diperhatikan juga bahwa industri yang bergerak di bidang edukasi dan teknologi (Edtech) perlu memiliki kredibilitas dan memperhatikan kurikulum yang memadai, sehingga mampu mencetak sumber daya manusia yang memiliki daya saing dengan negara lainnya,” katanya saat konferensi pers kerjasama Squline dengan Pusat Pengajaran Bahasa (PPB) Atma Jaya, Rabu (6/12) di Jakarta.

Peter menilai, langkah Squline dengan menjalin kerjasama dengan PPB Atma Jaya dalam hal pengembangan kurikulum Bahasa Inggris untuk dipadukan dengan metode belajar secara online merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan mutu dan sistem belajar guna memenuhi standar internasional. “Saya juga percaya bahwa jika hal ini dijalankan dengan baik, maka bukan tidak mungkin kebutuhan permintaan e-learning di tanah air dapat dipenuhi di tahun-tahun mendatang,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, CEO Squline, Tomy Yunus menjelaskan, sepanjang 2017, Squline telah banyak mempelajari perkembangan teknologi edukasi atau Education Technology (Edtech) yang terjadi di tanah air. “Tingkat kebutuhan pendidikan berbasis online atau e-learning semakin meningkat setiap tahunnya.”

Sebagaimana dilansir Docebo.com, Indonesia, Tiongkok, Amerika, India, dan Brasil, memiliki peluang yang menjanjikan di tahun 2017 karena diproyeksi mengalami peningkatan e-learning market sejumlah 12,2 Milyar USD. Selain itu, di tahun ini pula Indonesia diproyeksikan menjadi Top 5 Buyers of mobile learning productsand services di seluruh dunia dengan urutan Tiongkok, US, Indonesia, India dan Brazil. Berdasakan tren positif tersebut, ada beberapa catatan peluang yang baik untuk Indonesia di antaranya Top 10 E-learning growth rate, Top 10 E-learning market revenue, dan Top 5 buyer of mobile e-learning.

Tomy menjelaskan, sebagai platform asli Indonesia, Squline telah menghubungkan lebih dari 3000 siswa dengan para guru profesional untuk belajar bahasa asing secara online dengan menawarkan solusi one on one live tutoring melalui video call. Adapun kelas bahasa asing yang ditawarkan oleh Squline antara lain, Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, dan Bahasa Jepang. “Menjelang akhir tahun 2017 ini, Squline menjalin kerjasama dengan Pusat Pengajaran Bahasa (PPB) Atma Jaya dalam mengembangkan kurikulum Bahasa Inggris. Hal ini di antaranya berkaitan dengan upaya kami dalam meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan publik untuk belajar Bahasa Inggris di Squline”, ujar Tomy.

Sementara itu, Kepala PPB Atma Jaya, Katharina Endriati Sukamto mengatakan, jika mengamati pola pengajaran Bahasa Inggris di Indonesia yang berjalan saat ini, banyak lembaga kursus Bahasa Inggris yang masih mengutamakan penguasaan tata Bahasa daripada ketrampilan untuk berkomunikasi. Dengan demikian, materi belajar dirasa kurang relevan dengan kondisi atau kebutuhan Bahasa Inggris saat ini.

Kerjasama PPB Atma Jaya dengan Squline, jelasnya, berfokus pada pembuatan kurikulum yang up to date yang disesuaikan dengan relevansi kehidupan sehari-hari. Kami juga akan menyediakan kurikulum dan materi belajar yang dievaluasi ataupun diperbaharui setiap enam bulan sekali. Selain itu, materi belajar Bahasa Inggris akan diadopsi ke platform Learning Management System (LMS) milik Squline.

“Kami menyadari bahwa teknologi sudah menjadi kebutuhan utama di dunia pendidikan bahasa, untuk itu kami setuju bekerja sama dengan Squline untuk meluncurkan sebuah kurikulum Bahasa Inggris yang mudah diakses dan dipelajari oleh siswa-siswi di tanah air. Harapan kami dengan kerjasama ini sistem dan mutu pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia menjadi lebih baik dan lebih memberi manfaat positif bagi para pembelajar Bahasa Inggris,” ungkap Katharina.

Sebagaimana diketahui, Squline adalah platform yang menghubungkan siswa dengan guru profesional untuk belajar bahasa asing  secara online meliputi Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, dan Bahasa Jepang.  (Rls/js)

Foto : Squline