Star Energy Jadi Salah Satu Perusahaan Geothermal Terbesar Dunia

SIAR.Com, Jakarta — Setelah menuntaskan akuisisi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) milik Chevron Corp. PT Star Energy jadi salah satu perusahaan panas bumi/geothermal terbesar di dunia. Pasalnya, PLTP yang dikelolanya kini memiliki kapasitas total terbesar ketiga.
Akhir Maret lalu, konsorsium Star Energy telah menuntaskan transaksi akuisisi atas PLTP Salak dan Darajat yang dioperasikan oleh Chevron Corp. PLTP Salak berkapasitas 370 megawatt (MW) dan PLTP Darajat 240 MW.
Presiden Direktur Star Energy, Rudy Suparman mengungkapkan, penuntasan transaksi dilakukan di Singapura. “Sudah closing tanggal 31 Maret 2017,” katanya.
Selain dua PLTP tersebut, konsorsium Star Energy juga akan mengambil alih 40% saham PLTP Tiwi-MakBan di Filipina yang berkapasitas 326 MW. Sehingga total kapasitas PLTP yang diakusisi sebesar 740 MW.
Konsorsium Star Energy sendiri terdiri dari Star Energy Group Holdings dan Star Energy Geothermal (68,31%), AC Energy (Ayala Group) Filipina 19,3% dan EGCO dari Thailand sekitar 11,89%.
Dengan akuisisi tersebut, Star Energy kini jadi tiga besar pengelola PLTP terbesar di dunia. Sebab Star Energy jadi pengelola sekitar 793 MW di seluruh Indonesia. Jumlah kapasitas listrik yang dikelola Star Energy masih jauh di bawah Calpine Corp dengan kapasitas 945 MW.
Di dalam negeri, PT Star Energy akan menjadi yang terbesar. Sebab Pertamina melalui Pertamina Geothermal Energy hingga tahun ini diperkirakan mengelola PLTP dengan kapasitas sebesar 617 MW. (Bram)