Startup Brick Raih Pendanaan dari Sejumlah Investor Termasuk dari Antler dan Prasetia Dwidharma

SIAR.Com, Jakarta — Startup fintech penyedia Application Programming Interface (API), Brick, mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan pendanaan tahap awal (seed funding) dengan nilai yang tidak diungkapkan.
Pendanaan tahap awal ini dilakukan oleh sejumlah investor, yakni Antler, 1982 Ventures, Better Tomorrow Ventures, PT Prasetia Dwidharma, dan Rally Cap Ventures. Selain itu, turut berpatisipasi juga sejumlah angel investor seperti COO TrueLayer Shefali Roy, Founder Cred Kunal Shah, CEO Modalku Reynold Wijaya, dan CEO Carousell Quek Siu Rui, juga turut berpartisipasi dalam pendanaan ini.
Rencananya, pendanaan tahap awal ini akan digunakan Brick untuk meningkatkan skala platform-nya dan memperluas pasar di Asia Tenggara. Brick juga berencana meluncurkan API baru untuk perusahaan telekomunikasi, dompet seluler, platform e-commerce, dan produk keuangan lainnya.
Brick diluncurkan tahun 2020 lalu oleh Gavin Tan (CEO) dan Deepak Malhotra (CTO). Brick mengembangkan API untuk memudahkan perusahaan berbasis teknologi dalam memverifikasi identitas dan mengakses data keuangan penggunanya.
API fintech Brick memungkinkan perusahaan pengguna untuk menghubungkan akun keuangan mereka dan mengakses berbagai layanan keuangan. Perusahaan mengklaim kompatibel dengan lebih dari 90 persen rekening bank di Indonesia dan saat ini bekerja dengan lebih dari 250 pengembang yang berasal dari 35 perusahaan teknologi.
“Kami mengalami secara langsung kekurangan infrastruktur modern yang dibutuhkan untuk menghadirkan pengalaman fintech yang diminta pelanggan. Itulah sebabnya kami memulai Brick untuk memberdayakan perusahaan fintech generasi berikutnya dengan infrastruktur fintech yang mudah diimplementasikan, hemat biaya, dan inklusif,” kata Gavin.
Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral, sudah menerbitkan standar API perbankan terbuka pada tahun 2020, yang merupakan bagian dari upaya menghubungkan ekosistem perbankan dengan fintech dalam beberapa tahun ke depan. Brick akan terlibat dalam upaya ini bersama BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Inovasi fintech di Asia Tenggara tidak dapat eksis tanpa infrastruktur data yang baik. Perusahaan teknologi di Asia Tenggara masih belum memiliki akses yang mudah ke API keuangan,” kata General Partner Better Tomorrow Ventures, Sheel Mohnot.
“Bagi perusahaan fintech, waktu ke market adalah aspek yang sangat penting dalam peluncuran produk mereka. Brick akan memungkinkan perusahaan fintech Indonesia meluncurkan produk intinya lebih cepat. Kami yakin Brick akan mengurangi hambatan masuk ke fintech, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan fintech di Indonesia,” ujar CEO PT Prasetia Dwidharma Arya Setiadharma.
Brick juga merupakan bagian dari program akselerator Sembrani Wira BRI Ventures, di mana mereka akan bekerja sama dengan bank untuk bersama-sama menciptakan infrastruktur fintech yang “inovatif dan inklusif”.
“Dengan meningkatnya perbankan digital, kami melihat perbankan terbuka dan kemitraan API sebagai kunci sukses di dunia digital. Kami yakin ini baru permulaan, dan kami berharap dapat berkolaborasi dengan Brick di masa mendatang,” ujar Head of Sembrani dan VP Investment & BD di BRI Ventures Markus Rahardja. (Dari berbagai sumber/Joko Susilo)
Foto : GlobalTrade Magz