Startup eFishery Peroleh Pendanaan Seri A US$ 4 Juta

SIAR.Com — Startup internet of things (IoT) asal Indonesia, eFishery berhasil memperoleh pendanaan Seri A sebesar US$4 juta.
Produsen alat pengumpan ikan pintar itu memperoleh pendanaan dari sekelompok investor global termasuk VC yang berbasis di Singapura, Wavemaker Partners dan 500 Startups. Investor lain yang berpartisipasi dalam ronde ini termasuk Maloekoe Ventures, Social Capital, Unreasonable Capital dan Triputra Group, serta pendukung yang ada Aquaspark -dana investasi budidaya perikanan berbasis di Utrecht, Belanda. Demikian pernyataan eFishery.
eFishery adalah startup untuk budidaya ikan dan udang yang menyediakan solusi makan cerdas untuk membantu petani membuat keputusan tentang kolam akuakultur. Alat tersebut menggunakan teknologi yang digerakkan oleh data untuk memungkinkan pengumpulan data terakhir pada produksi ikan dan perilaku ikan yang dapat dimanfaatkan untuk memecahkan beberapa masalah budidaya ikan terbesar termasuk manajemen risiko, inefisiensi pasokan, kurangnya pembiayaan, dan akses pasar.
Di Indonesia, layanan eFishery telah digunakan di 16 provinsi dan 67 kabupaten/kota. Sementara itu, eFishery juga mengoperasikan proyek percontohan di Bangladesh, Thailand, dan Vietnam. Perusahaan mengklaim basis pelanggan terbesar di Asia untuk startup akuakultur apa pun.
“Pada akhirnya, dengan putaran investasi baru ini, kami ingin skala lebih jauh dan menyempurnakan model operasi kami. Kami bertujuan untuk menjadi platform yang menghubungkan seluruh ekosistem dalam budidaya ikan dan udang, menciptakan industri yang lebih bertanggung jawab dan menguntungkan di seluruh wilayah,” kata pendiri dan CEO eFishery, Gibran Hudzaifah.
Aquaspark, yang memimpin putaran pendanaan eFishery sebelumnya, telah meningkatkan investasinya di perusahaan, yang diyakini memiliki potensi “besar” di pasar yang berkembang pesat.
“Kami pikir industri ini akan meningkat tiga kali lipat dalam 30 tahun ke depan. Delapan puluh persen industri akuakultur ada di Asia, dengan Indonesia saja yang memiliki lebih dari 4 juta petani ikan,” kata pendiri dan mitra pengelola Aquaspark, Amy Novogratz. “Jenis solusi ini (yang dibuat eFishery) membuat pertanian berkelanjutan lebih menguntungkan. Ini tentu akan mengubah industri.”
Aquaspark, yang memiliki jaringan besar para ahli, organisasi, institusi, dan perusahaan portofolio industri akuakultur global, memimpin ronde pendanaan eFishery sebelum Seri A dimunculkan pada tahun 2015, bersama dengan perusahaan VC Indonesia Idesource. (DealStreetAsia/Joko Susilo)
Foto : TheJakartaPost