Startup Finantier Peroleh Pendanaan Pre Seed Dari Sejumlah Investor yang Dipimpin East Ventures

SIAR.Com, — Startup fintech Finantier memperoleh pendanaan pre-seed dari sejumlah investor yang dipimpin East Ventures. Mengenai jumlahnya tak diungkapkan.
Turut terlibat dalam pendanaan tersebut adalah AC Ventures, Genesia Ventures, dan investor lain yang namanya tak disebutkan.
Finantier berencana menggunakan dana baru untuk memperluas timnya dalam beberapa bulan ke depan dan mengembangkan teknologi miliknya.
Didirikan pada tahun 2020 oleh Diego Rojas, Keng Low, dan Edwin Kusuma, Finantier memungkinkan bisnis untuk membangun dan memberikan layanan keuangan kepada konsumen dengan cara yang efisien dengan memanfaatkan jejak digital mereka untuk meningkatkan kesejahteraan finansial mereka.
Selain hadir di Singapura dan di Indonesia, perusahaan fintech ini juga berencana melakukan ekspansi ke pasar negara berkembang lainnya seiring pertumbuhan platformnya, dengan solusi spesifik yang disesuaikan dengan masing-masing negara.
Saat ini, terdapat gap yang sangat besar dalam akses layanan keuangan, pinjaman tekfin, dan transaksi digital antar wilayah di Jawa yang merupakan pulau terpadat, dibandingkan dengan pulau lain di nusantara.
Menurut bank sentral Bank Indonesia, hanya 13 persen dari 65 juta UMKM di Indonesia yang menggunakan produk dan layanan digital dalam operasional sehari-hari.
Finantier mengklaim misinya adalah untuk menutup celah ini dengan menyediakan infrastruktur dan produk data yang dibutuhkan oleh bisnis untuk membangun layanan keuangan generasi berikutnya.
Startup ini memungkinkan platform digital untuk bekerja sama dengan aman dengan lembaga keuangan untuk menciptakan pengalaman yang dipersonalisasi bagi konsumen, yang dapat memanfaatkan data mereka.
Finantier mencapai itu dengan menawarkan API dan infrastruktur yang mendukung produk fintech lainnya. Perusahaan mengklaim ini akan mempercepat waktu untuk memasarkan dan mengurangi biaya sambil memungkinkan bisnis mendapatkan keuntungan dari ekosistem Open Finance-nya.
Menurut COO dari Finantier, Edwin Kusuma, pemberi pinjaman fintech seringkali tidak dapat memberikan pinjaman kepada konsumen dan bisnis. “Hal ini disebabkan oleh informasi yang tidak lengkap, atau ketidakmampuan fintech untuk mendapatkan gambaran keuangan lengkap dari peminjam untuk mengurangi risiko operasi mereka dan mengurangi biaya,” katanya dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu, Co-founder dan Managing Partner East Ventures, Wilson Cuaca mengatakan bahwa Finantier membantu memenuhi kebutuhan sekitar 139 juta orang dewasa di Indonesia yang tidak memiliki rekening bank atau tidak memiliki rekening bank.
“Pemberian akses yang setara terhadap layanan keuangan akan menciptakan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia. Saat ini, ratusan perusahaan bekerja dengan solusi unik mereka sendiri untuk menghadirkan layanan keuangan kepada lebih banyak orang. Kami yakin Finantier akan membantu mereka menawarkan lebih banyak produk dan layanan kepada bagian populasi yang kurang terlayani ini,” jelasnya.
“Kami percaya bahwa Finantier akan membantu perusahaan-perusahaan tersebut menciptakan lebih banyak produk dan layanan ke jutaan penduduk Indonesia yang masih belum bisa menikmati keuntungan akses finansial,” kata Willson.
Finantier sendiri menawarkan Application Programming Interface (API) dan infrastruktur untuk mendukung pengembangan beragam produk fintech.
Dengan menggunakan API dan infrastruktur Finantier, perusahaan fintech dan lembaga keuangan bisa mempercepat time-to-market dan
Foto : East Ventures