Startup Flokq Mengakuisisi Startup YukStay

SIAR.com, Jakarta — Startup co-living Flokq pekan lalu mengakuisisi startup co-living YukStay dengan besaran transaksi yang tak dipublikasikan.
Startup Flokq adalah startup penyewaan property yang didirikan tahun 2019 oleh Anand Janardhanan dan Harmeet Singh. Startup ini menyewakan apartement sebagai hunian co-living bagi pekerja professional di Jakarta. Hunian co-living merupakan solusi baru bagi para pekerja, khususnya di kota besar seperti Jakarta. Hunian co-living mengusung konsep hunian bersama yang terinspirasi dari hunian asrama mahasiswa dan dilengkapi fasilitas bersama. Misalnya, ruang bersantai, dapur, dan gym. Flokq mengklaim telah memiliki lebih dari seribu properti hunian di DKI Jakarta dalam platform miliknya. Flokq juga mengklaim sebesar 95 persen properti hunian tersebut telah terisi.
Sedangkan startup YukStay adalah startup sejenis yang didirikan tahun 2018 oleh Jacky Steven dan Christopher Kung. YukStay merupakan startup co-living pertama di Indonesia. YukStay sebelumnya pernah memperoleh pendanaan dari Insignia Ventures, dan Y Combinator.
Selama pandemi, pasar co-living di seluruh dunia termasuk Indonesia mengalami penurunan permintaan jangka pendek karena kekhawatiran akan jarak sosial. Namun, dengan semakin banyaknya profesional muda yang bekerja dari rumah, yang mendambakan kenyamanan dan kebersamaan, kehidupan bersama diharapkan dapat bangkit kembali.
Investasi terhadap YukStay ini dilakukan Flokq seiring upaya mereka memperbesar skala bisnis dari sebatas menawarkan properti hunian menjadi manajemen properti yang ditunjang oleh teknologi. Flokq menargetkan skala bisnis mereka akan melebar ke negara-negara Asia Tenggara dalam kurun dua tahun ke depan. Dengan akusisi ini, Flokq rencananya akan fokus berinvestasi di sektor teknologi YukStay dan menambah jumlah produk yang ditawarkan. Seperti layanan tambahan dan marketplace bagi pemilik properti.
“Kami berencana memperluas pengguna di Indonesia, tidak hanya di sektor co-living, tetapi juga memperluas layanan melalui platform sewa hunian jangka panjang. Kami pun berniat meningkatkan skala bisnis di seluruh Asia Tenggara dalam dua tahun ke depan,” ungkap CEO Flokq Anand Janardhanan.
“Flokq berupaya untuk meningkatkan dari menyediakan ruang tinggal bersama menjadi menyediakan manajemen properti berbasis teknologi dan seterusnya, kesepakatan itu akan menjadi strategis untuk pertumbuhan Flokq dalam menangkap peluang lebih dari US$180 miliar pasar sewa jangka panjang di Asia Tenggara,” sambung Anand.
Sementara itu, CEO YukStay Christopher Kung mengatakan, investasi yang dilakukan Flokq akan memperkuat cakupan bisnis mereka. Christopher juga menjelaskan bahwa YukStay telah berhasil membangun platform yang memangkas harga di sektor properti hunian selama 18 bulan terakhir.
“Bergabungnya perusahaan kami dengan Flokq akan membantu meningkatkan model operasi yang sudah kuat. Sehingga dapat memenuhi permintaan properti hunian di wilayah ini,” ujar Christopher. (Dari berbagai sumber/Joko Susilo)
Foto : Flokq