Startup Kesehatan Halodoc Raih Pendanaan Seri B US$ 65 juta

SIAR.Com — Startup bidang kesehatan Halodoc mengumumkan telah memperoleh pendanaan Seri B sebesar US$ 65 juta. Putaran pendanaan tersebut dari sejumlah investor yang dipimpin oleh UOB Venture Management. Investor yang berpartisipasi termasuk SingTel Innov8, Korea Investment Partners, WuXi Apptec, dan beberapa investor lainnya.
Sebelumnya, pada awal September 2016, Halodoc memperoleh pendanaan putaran seri A sebesar US$ 13 juta dari investor yang dipimpin oleh Clermont Group asal Singapura. Selain itu, ada NSI Ventures, Go-Jek dan Blibli, yang turut berpartisipasi dalam pendanaan ini.
Menurut pendiri dan CEO Halodoc Jonathan Sudharta, perolehan pendanaan seri B yang diperoleh Halodoc rencananya akan digunakan untuk memperkuat teknologi dan infrastruktur platform, serta memperluas kemitraan strategis dengan rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan lainnya di Indonesia.
“Sampai hari ini, Halodoc telah menyediakan layanan yang nyaman dan dapat diandalkan untuk 2 juta pengguna bulanan kami,” kata Jonathan. “Ada potensi besar bagi kami untuk menggunakan teknologi dalam memperluas jangkauan layanan kesehatan konvensional, serta menyediakan akses layanan kesehatan yang lebih baik untuk populasi besar Indonesia.”
Halodoc, yang didirikan pada tahun 2016, memungkinkan pengguna berkomunikasi langsung dengan lebih dari 20.000 dokter berlisensi di Indonesia. Startup ini juga memiliki 1.300 apotek mitra, yang darinya pengguna dapat memesan layanan tes laboratorium di rumah dan pemesanan obat dalam satu jam.
Industri kesehatan di Indonesia cukup besar. Frost and Sullivan memperkirakan, pada tahun 2019 ini, industri kesehatan mencapai sekitar US$ 21 miliar.
CEO Jonathan Sudharta adalah generasi kedua dari Mensa Group, salah satu pemasok farmasi dan peralatan medis terbesar di Indonesia.
Di antara pendukung awal Halodoc adalah Singapore’s Clermont dan Openspace Ventures.
Salah satu unicorn Indonesia, yaitu Go-Jek juga merupakan investor dan mitra strategis Halodoc. Jika sebelumnya Go-Jek memiliki layanan untuk pemesanan dan pengiriman obat, pada tahun 2017, layanan Go-Med dihentikan dan diarahkan agar pengguna ke Halodoc. (TechinAsia/Joko Susilo)