Startup SATURDAY Raih Pendanaan Awal dari Alpha JWC

SIAR.Com, Jakarta — Startup SATURDAY, produsen kaca mata D2C (direct to consumer), memperoleh pendanaan awal dari Alpha JWC, Kynesis Group dan Alto Partners dengan nilai yang tak diungkapkan. Selain itu, meski COVID-19, SATURDAY juga berhasil membuka tiga toko fisik di Indonesia.
Rencananya, SATURDAY bakal menggunakan dana segar tersebut untuk memperluas jangkauan platform online dan offline di seluruh Indonesia. Saat ini, SATURDAY telah memiliki delapan unit toko di Jabodetabek dan tambah tiga unit lagi meski pandemi masih berlangsung.
SATURDAY didirikan tahun 2016 oleh Rama Suparta dan Andrew Kandolha. SATURDAY memiliki komitmen untuk membuat kaca mata berkualitas desainer dengan harga yang terjangkau masyarakat. Adapun kaca mata buatannya dibuat dengan bahan berkualitas tetapi dengan harga ringan bagi konsumen di Asia, seperti asetat Italia dan titanium Jepang.
Selain memiliki jaringan toko fisik di seluruh Indonesia. SATURDAY juga telah meluncurkan aplikasi untuk memudahkan pelanggan mencoba kaca mata secara virtual. Dalam aplikasi yang disediakan itu, SATURDAY juga menyertakan fitur pemesanan untuk tes penglihatan dari rumah. Tes penglihatan itu dilakukan oleh ahli kaca mata berlisensi.

Pelanggan juga bisa memilih tanggal uji coba di rumah dengan 10 bingkai pilihannya dan kopi spesial secara gratis.
“Kami ingin memberikan pengalaman yang lain bagi pelanggan, yang selama ini telah terviasa berbelanja kaca mata dengan cara konvensional yang membosankan. Kami akan terus melakukan inovasi produk dan layanan untyk menjadi market leader di Indonesia,” kata CEO SATURDAY Rama Suparta.
Menurut BlueWave Consulting, pasar kaca mata di Asia Pasifik diharapkan mencapai US$114,4 miliar pada 2026 dari hanya US$63,8 miliarpada 2019 dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 8,7% dari tahun 2020 hingga 2026.
SATURDAY adalah salah satu perusahaan non teknologi yang dikucurkan dana investasi oleh Alpha JWC Ventures, setelah sebelumnya perusahaan VC ini berinvestasi di perusasahaan non teknologi yang sedang bertranformasi digital dengan menggabungkan kehadiran offline dengan teknologi digital seperti Goola, Bobobox, dan Kopi Kenangan. (e27/Joko Susilo)
Foto : Sociola