Sudirman Said Tulis Catatan Saat di Wina, Inilah Keuntungan Indonesia Balik Ke OPEC

Miner’s Life – Jakarta, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan tentang salah satu manfaat dari bergabungnya kembali Indonesia menjadi bagian dari OPEC. Yaitu direct deal yang dilakukan Indonesia dengan negara-negara produsen minyak dunia diklaim dapat meningkatkan efisiensi rantai pasokan BBM (Bahan Bakar Minyak) nasional.
Dikutip dari catatan Sudirman Said (laman esdm.go.id) yang ditulisnya saat berada di Wina, Australia pada 2 Juni 2016, usai momen tim Kementerian ESDM menghadiri pertemuan tahunan anggota OPEC di negara tersebut. Sebelumnya pada 1 Juni 2016 ia dan timnya juga telah mengikuti pertemuan Mission Innovation dan forum ke-7 Clean Energy Ministerial (CEM7) di San Francisco.
“Berbagai rintisan kerjasama ini sekaligus akan menghapus mitos bahwa bekerjasama dengan negara Timur Tengah adalah hal yang sangat sulit. Kini tak kurang dari 15 peluang kerjasama investasi dan ekonomi telah teridentifikasi dan sedang terus diupayakan realisasinya,” dijelaskan dalam tulisannya.
Ia menceritakan, bahwa Forum OPEC di Wina sebenarnya hanya forum rutin saja. Tetapi tetap saja mendapatkan perhatian yang luar biasa dari media, utamanya sikap Iran dan Saudi Arabia, juga negara-negara teluk dalam urusan kuota produksi menjadi perhatian utama. Ditambah spekulasi apakah anggota OPEC mampu bersepakat antara memilih Sekjennya yang baru.
Ia melanjutkan, pada pertemuan kali ini jalannya relatif mulus. Diskusi tentang tren energi dan lingkungan dikaitkan dengan posisi OPEC sebagai organisasi negara penghasil energi fosil terbesar berlangsung hangat. Bahkan, perhatian dan “kekhawatiran” akan evolusi energi menuju energi yang lebih ramah lingkungan dikemukakan oleh beberapa anggota.
Hasil-hasil konferensi COP 21 dan target-target Sustainable Development Goals (SDG) di bidang energi mewarnai diskusi yang mengambil sebagian besar waktu persidangan. Ada kesamaan pandangan bahwa OPEC juga harus terus mewawas kecenderungan dan memikirkan arah jangka panjang peran energi fosil, dikaitkan dengan berbagai perkembangan dunia yang (secara kebetulan) sedang didiskusikan di San Fransisco.
“Sungguh merupakan posisi yang patut disyukuri, bahwa Indonesia berada pada dua komunitas energi, yaitu komunitas pengguna dan penghasil energi fosil di OPEC, dan komunitas energi baru, energi bersih di CEM, International Energy Agency (IEA), dan aktif dalam Mission Innovation.”
Menurutnya, jika Indonesia cukup aktif di kedua komunitas tersebut, tidak saja kita dapat berperan sebagai jembatan; tetapi juga kita dapat menggunakannya sebagai “leverage” dalam pengelolaan sektor energi kita. Direct deal pasokan energi, akses pada investasi, teknologi, informasi, dan keahlian akan dapat kita raih sekaligus.
Pertanyaannya adalah, lanjutnya, seberapa konsisten dan persisten Indonesia dalam mengelola peluang-peluang yang sudah mulai terbuka. Pendekatan yang bersifat strategis dan berorientasi jangka panjang menjadi prasyarat dari investasi berskala besar. Investasi berskala besar dan jangka panjang sangat tidak nyaman pada ketidakpastian dan kebijakan yang berubah-ubah yang sulit ditebak arahnya.
Ditambah, sejarah telah membuktikan hanya idealisme yang mampu menyelesaikan masalah-masalah besar. Membangun listrik, membangun energi terbarukan, mendorong konservasi energi, mencukupi kebutuhan BBM, melistriki 12.659 desa tertinggal; seluruhnya menbutuhkan ketulusan, kejujuran, dan tentu saja kompetensi, kreativitas, dan sikap persisten.
“Lawan dari idealisme dan pendekatan strategis adalah pendekatan pragmatis dan transaksional. Pendekatan yang hanya memikirkan kepentingan sesaat, apa yang ada di depan mata, dan mengabaikan perspektif jangka panjang. Pola kerja ‘what is it for me’, dan ‘ambil sekarang, urusan belakangan’ adalah jebakan yang selalu menganga. Harus diakui, masa transisi dan ikhtiar pembenahan masih jauh dari selesai, dan karenanya harus terus diperjuangkan. Semoga saja kita mampu melalui masa transisi yang tidak mudah ini,” tutupnya.
Foto:Doc Minerslife