Waspadai Stroke, Serangan Otak yang Tiba-Tiba

SIAR.Com, Jakarta — Stroke adalah salah satu penyakit berbahaya yang harus diwaspadai. Sebab penyakit berbahaya ini tidak menunjukkan gejala, tapi datang secara tiba-tiba.
Stroke disebut juga penyakit yang dapat membunuh secaa diam-diam (the silent killer), akibat kelumpuhan otak atau paling tidak menyebabkan kecacatan. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui apa dan bagaimana penyakit stroke tersebut.
Stroke termasuk penyakit yang menyebabkan kematian. Oleh karena itu penyakit ini ditakuti. Namun banyak orang yang lupa memperhatikan faktor risikonya, seperti pola makan enak yang berlebihan hingga menyebabkan kadar kolesterol menjadi tinggi, dan akhirnya mengganggu pembuluh darah.
Stroke disebut serangan otak. Sebab menurut Prof. Dr. dr. H. Jusuf Misbach, SpS(K), FAAN, dokter spesialis saraf FKUI/RSCM, Jakarta, yang menjabat sebagai Ketua Pokdi Stroke Perdossi (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia), stroke adalah serangan otak yang timbul secara mendadak, sebagai akibat dari gangguan aliran darah karena adanya sumbatan atau pecahnya pembuluh darah tertentu di otak. “Sehingga terjadi gangguan fungsi otak sebagian atau menyeluruh. Sel-sel pada otak manusia yang kekurangan darah pembawa oksigen atau zat-zat makanan, dapat menyebabkan kematian dalam waktu relatif singkat.
Menurut dokter Jusuf Misbach, otak manusia mempunyai 100 miliar sel saraf dan triliunan sambungan saraf. Walaupun berat otak hanya 2 persen dari berat tubuh, tetapi 70 persen oksigen serta bahan gizi lain yang dibutuhkan tubuh manusia digunakan untuk memastikan otak berfungsi dengan baik. Berbeda dengan otot, otak tidak mampu menyimpan zat gizi untuk cadangan, sehingga membutuhkan aliran darah segar untuk bisa bekerja sebagaimana mestinya.
“Stroke terjadi bila pasokan darah mengalami hambatan, dan jaringan otak kekurangan darah. Bila otak mengalami kekurangan pasokan oksigen dan zat gizi penting dalam waktu 4 menit saja, maka sel otak akan mati,” jelas Jusuf.
Ada dua jenis stroke yang biasanya menyerang pasien, yaitu Stroke Iskemik (Penyumbatan) dan Hemoragik (Pembuluh darah pecah).
Stroke Iskemik disebabkan oleh aterosklerosis, penumpukan timbunan lemak yang mengandung kolesterol dalam pembuluh darah yang disebut plak (plaque). Lama-kelamaan timbunan tersebut dapat menjadi gumpalan yang lebih besar, sehingga menghambat aliran darah. Si penderita yang semua beraktifitas seperti biasa, tiba-tiba kaki dan tangan lemas dan tak dapat digerakkan seperti lumpuh yang dibarengi dengan pusing sekitar 5-10 menit. Ketika pusingnya hilang, tinggal kaki dan tangan sebelah yang lemas dan sulit digerakkan.
Biasanya, untuk pria umumnya jika ada penyumbatan di otak sebelah kiri maka kaki dan tangan sebelah kanan yang sulit digerakkan. Sedangkan untuk wanita, biasanya penyumbatan di otak sebelah kanan yang membuat tangan dan kaki sebelah kiri yang sulit digerakkan.
Setelah mendapat serangan seperti itu, umumnya pasien bingung apa sesungguhnya yang terjadi. Apalagi jika kondisi mulut masih seperti biasa alias dapat bicara normal. Pasien malah mengira hanya masuk angin dan sebagainya. Padahal saat mendapat serangan seperti itu, pasien harus memperoleh pertolongan antara 4-5 jam setelahnya (golden period). Ini untuk menghindari akibat fatal jika ak segera mendapat pertolongan.
Stroke jenis kedua, yaitu Hemoragik (Perdarahan) terjadi bila ada kebocoran, atau pecah, pada salah satu pembuluh darah di otak. Darah yang keluar dari pembuluh darah yang bocor tersebut akan mengalir ke jaringan otak di sekitarnya, sehingga menyebabkan kerusakan. Selain itu, sel-sel otak pada bagian lain dari bocoran itu akan mengalami kekurangan pasokan darah, sehingga mengalami kerusakan. Salah satu penyebab stroke hemoragik, adalah aneurisma, yaitu “penggelembungan” di salah satu bagian yang lemah dari dinding pembuluh darah yang berkembang bersama perubahan usia menjadi tua. Ada juga akibat faktor keturunan. Namun, penyebab umum dari stroke hemoragik ini adalah tekanan darah tinggi (hipertensi).
Biasanya stroke jenis kedua ini lebih jarang terjadi dibanding jenis yang pertama. Namun jenis stroke yang kedua lebih mematikan. Sekitar 50 persen yang mengalami stroke hemoragik meninggal dunia, sedangkan pada penderita stroke iskemik risiko kematian itu hanya sekitar 20 persen saja.
Untuk mewaspadai penyakit stroke, perlu diketahui gejalanya lebih dahulu. Meski sebagian penderita tak mengalami gejala lebih dahulu.
Ada beberapa tanda-tanda sebelum serangan stroke, yaitu:
– Rasa lemah atau mati rasa mendadak pada wajah, lengan, atau kaki di salah satu sisi tubuh.
– Tiba-tiba kehilangan penglihatan, atau penglihatan menjadi gelap, dan kabur, terutama di salah satu mata.
– Hilangnya kemampuan bicara, kesulitan berbicara, atau kesulitan memahami pembicaraan.
– Sakit kepala yang hebat secara mendadak, tanpa penyebab yang jelas.
– Rasa pusing yang tidak dapat dijelaskan, sempoyongan, atau tiba-tiba jatuh, terutama apabila disertai dengan salah satu dari gejala-gejala yang telah disebutkan sebelumnya. Karena itu, bila mengalami satu atau lebih dari tanda-tanda tersebut, segeralah lakukan pemeriksaan.
Untuk mencegah serangan stroke, sebaiknya terapkan gaya hidup sehat. Lakukan medical check-up rutin, terutama mereka yang berisiko tinggi. (Dari berbagai sumber/Joko)
Foto : CardiovascularBusiness